Uncategorized

Enggan Gabung Kabinet Prabowo-Gibran, Ganjar: Lebih Baik Kami di Luar

Radarkarawang.id- Usai Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024, mantan calon presiden (capres) Ganjar Pranowo memastikan tidak akan bergabung ke dalam koalisi Prabowo-Gibran.

Dibanding masuk koalisi, Ganjar memilih berada di luar pemerintahan. Menurutnya, keputusan itu tetap terhormat meski dirinya menjadi oposisi. “Kalau itu sudah saya jawab berkali-kali, biar bedakan antara sikap politik dengan penghormatan kepada pemenang. Saya menghormati pemenang tapi sikap politik saya, lebih baik kami di luar,” kata Ganjar, Kamis (25/4).

Ganjar belum mengetahui secara pasti, keputusan apa yang akan diambil partainya PDIP terkait langkah dinamika politik ke depan. Namun, ia berpendapat jika mendengar sikap dan keterangan Megawati Soekarnoputri bahwa PDIP dimungkinkan bakal menjadi oposisi. “Belum memutuskan, tetapi kalau saya lihat statement nya Bu Mega, saya rasanya iya, diluar pemerintahan,” tegasnya.

Sebelumnya, KPU resmi menetapkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih. Penetapan itu dilakukan dalam rapat pleno yang digelar secara terbuka di kantor KPU RI, Rabu (24/4). Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari membacakan berita acara penetapan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, yang dihadiri secara langsung oleh Prabowo dan Gibran. Adapun berita acara itu berdasarkan nomor 252/PL.01.9-BA/05/2024 tentang Penetapan Pasangan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Dalam Pemilihan Umum Tahun 2024. “KPU menetapkan pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 2 H. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode tahun 2024-2029 dalam Pemilu 2024, dengan perolehan sebanyak 96.214.691 suara atau 58,59 persen,” ucap Hasyim membacakan berita acara.

“Dari total suara sah nasional dan memenuhi sedikitnya 20 persen suara di setiap provinsi yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia,” sambungnya. (asy)

Related Articles

Back to top button