NASIONAL
Trending

Tidak Ada Dampak Keretakan Tanah dari Gempa Bandung dan Garut

Radarkarawang.id- Gempa bumi bermagnitudo 4.9 yang mengguncang Kabupaten Bandung dan sekitarnya membuat sejumlah bangunan rusak, Rabu (18/9). Diketahui gempa terjadi sekitar pukul 09.41 WIB dengan guncangan susulan beberapa kali.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, gempa bumi yang berpusat di 7.19 LS dan 107.67 BT itu berdampak pada kerusakan sejumlah rumah warga di Pangalengan dan Kertasari, Kabupaten Bandung. Laporan visual sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat beberapa rumah warga itu mengalami roboh di bagian dinding rumah, langit-langit, pagar, dan kerusakan di bagian lain dengan kondisi rusak ringan hingga berat.

“Di samping itu, beberapa bangunan fasilitas umum, fasilitas kesehatan, tempat ibadah dan kantor polisi turut mengalami kerusakan di wilayah Kabupaten Bandung,” ujar Muhari, Rabu (18/9).
Saat ini, ia mengatakan bahwa Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Provinsi Jawa Barat bersama BPBD Kabupaten Bandung, BPBD Kabupaten Bandung Barat beserta lintas instansi lainnya telah berada di lokasi terdampak untuk kaji cepat dan monitoring yang juga difokuskan kepada upaya penyelamatan warga terdampak.

“Belum ada laporan signifikan mengenai jatuhnya korban jiwa. Perkembangan data dan informasi akan dilaporkan secara berkala pada waktu berikutnya,” kata Muhari.
Kasi Kedaruratan Pusdalops BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa. “Dari data yang kami temukan sementara, ada sembilan orang yang mengalami luka ringan, namun belum ada laporan korban jiwa,” ungkap Hadi.

Getaran gempa ini terasa di berbagai daerah, mulai dari Kabupaten Bandung hingga Kabupaten Garut, membuat warga di kawasan Bandung Raya panik.
“Gempa berlangsung hanya beberapa detik, tetapi cukup membuat kepanikan di kalangan warga,” ujarnya.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan tidak ada dampak ikutan seperti keretakan tanah di Jawa Barat dan sekitarnya setelah diguncang gempa dangkal berskala 5 magnitudo. “Tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya sesar permukaan dan bahaya ikutan yang berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi,” kata Kepala Badan Geologi M. Wafid.

Wafid juga mengungkapkan kejadian gempa bumi tersebut tidak berpotensi menyebabkan tsunami karena titik episenternya berada di darat. Meski demikian masyarakat Jawa Barat dan sekitarnya diminta tetap waspada karena berdasarkan data Badan Geologi, sebagian besar wilayah yang merasakan guncangan gempa bumi ini terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) untuk gempa bumi golongan menengah hingga tinggi. Sebagaimana dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat kejadian gempa bumi tersebut mengakibatkan kerusakan rumah penduduk di Desa Cikembang, Cibeureum, Tarunajaya, Kabupaten Bandung, dan di Kabupaten Garut.

Wafid menjabarkan lokasi pusat gempa tersebut pada umumnya tersusun oleh morfologi daratan bergelombang dan perbukitan bergelombang hingga terjal.

Tim Badan Geologi mengklasifikasikan daerah sekitar pusat gempa umumnya tersusun batuan berumur kuarter (batuan sedimen dan batuan gunung api). Sebagian batuan kuarter tersebut, kata dia, terpantau telah mengalami pelapukan sehingga bersifat mudah lepar, terurai tidak terkonsolidasi dan memperkuat efek guncangan gempa bumi. “Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan diharapkan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan petugas BPBD setempat,” ujar nya. (asy)

Related Articles

Back to top button
Verified by MonsterInsights