BISNIS

Ngariung Berdaya, Jabar Berjaya Bersama BTPN Syariah

BTPN Syariah dan Jawa Barat memiliki keterkaitan sangat erat sejak lama. BTPN Syariah telah melayani masyarakat inklusi langsung di Jawa Barat sejak 2011 atau 12 tahun lalu. Bahkan, Jawa Barat tercatat sebagai provinsi pertama yang dilayani oleh BTPN Syariah.
 
Dalam seminar yang bertajuk Ngariung Berdaya Jabar Berjaya bersama BTPN Syariah, Ketua Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda (PDP BS) Universitas Padjadjaran (Unpad) sekaligus Budayawan asal Bandung Prof. Ganjar Kurnia mengatakan, mayoritas masyarakat di Jawa Barat sendiri berasal dari suku sunda, di mana mereka memiliki prinsip “silih asih, silih asah, dan silih asuh,” yang berarti saling menyayangi atau berempati, saling mengasah atau mengajari, serta saling membimbing dan saling menjaga. Prinsip itulah yang membuat kehidupan masyarakat di Jawa Barat dipenuhi dengan rasa keakraban, kerukunan, kedamaian, ketentraman, selalu saling tolong menolong, dan kekeluargaan. Terlebih, Jawa Barat juga kental dengan budaya ngariung atau berkumpul.

Semua ini sejalan dengan model bisnis BTPN Syariah, salah satunya lewat kegiatan kumpulan atau biasa disebut Pertemuan Rutin Sentra (PRS) yang wajib dihadiri ibu-ibu nasabah setiap dua minggu sekali. Tak heran, budaya Jawa Barat memiliki keterkaitan yang erat dengan BTPN Syariah.

“BTPN Syariah sudah melayani seluruh wilayah Jawa Barat, yakni 27 kabupaten/kota,” ujar Pimpinan Wilayah Jawa Barat BTPN Syariah Andi Setio kepada Radar Karawang.

Lanjut Andi menambahkan, pembiayaan BTPN Syariah kepada nasabah baru dimulai dari Rp2 juta. Hingga kuartal III 2023, BTPN Syariah telah menyalurkan pembiayaan kurang lebih Rp2,83 triliun dan diterima oleh 774 ribu nasabah yang tergabung dalam 60.046 sentra di Jawa Barat. Selain memberikan pembiayaan, BTPN Syariah juga melakukan pendampingan dan pelatihan kepada semua nasabah baik yang berada di desa maupun di kota.

“Kumpulan atau biasa disebut Pertemuan Rutin Sentra (PRS) wajib dihadiri ibu-ibu nasabah setiap dua minggu sekali. Pasalnya, menjadi anggota sentra merupakan syarat utama bagi ibu-ibu dari BTPN Syariah untuk mendapatkan pembiayaan tanpa agunan. Selain itu, kehadiran ibu-ibu di kumpulan yang dilakukan selama dua minggu sekali juga menjadi jaminan bagi Bank untuk memberikan pembiayaan,” ucap Andi.

Sementara itu Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah Ainul Yaqin mengatakan, BTPN Syariah menjadikan berkumpul sebagai wadah utama dalam memberdayakan jutaan perempuan dengan berbagai program pelatihan dan pendampingan selain melakukan transaksi keuangan serta angsuran. Berkumpul atau ‘ngariung’ ini menjadi budaya yang sudah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat Jawa Barat.

“Dengan ‘ngariung’ setiap dua minggu sekali, banyak manfaat yang didapat oleh para ibu-ibu, seperti akses pembiayaan, akses pengetahuan melalui pelatihan dan pengembangan usaha yang mampu meningkatkan usaha ibu-ibu. Selain itu ibu-ibu juga mendapatkan rasa solidaritas dari anggota yang terbentuk sehingga saling mendukung dan menolong satu sama lain. Ketika satu nasabah sedang kesulitan, maka nasabah lain akan saling membantu. Dengan demikian, akan timbul rasa saling mengasuh, mengasihi, dan mengasah sesuai prinsip masyarakat di Jawa Barat. Tak heran, BTPN Syariah dan masyarakat Jawa Barat memiliki hubungan yang begitu erat,” jelasnya

“Saya sudah menjadi nasabah BTPN Syariah sejak dari tahun 2012 sampai sekarang tahun 2023 sudah 11 tahun ya, berawal dikenalkannya dengan pembiayaan BTPN Syariah ini melalui Community Officer BTPN Syariah yang datang ke sentra kebon jambu desa Pulosari ini dan menjelaskan berbagai manfaat dan keuntungan lainnya dengan melakukan pengajuan pembiayaan serta menabung di BTPN Syariah. Saya menjadi nasabah BTPN Syariah pada waktu itu melakukan pengajuan pembiayaan sebesar Rp. 2 juta yang dipakai untuk bertani kentang, cabe rawit, kol, sawi, tomat dan lainnya terus saya juga mempunyai usaha kecil-kecilan kemudian seiring waktu Alhamdulillah usaha yang saya dan keluaraga jalani terus berkembang hingga kini dan pengajuan pembiayaan saya juga bisa meningkat sampai Rp. 10 juta lebih. Sudah saya rasakan manfaatnya langsung usaha keluarga saya maju dan menguntungkan sehingga bisa membangun rumah untuk keluarga.” Ungkap Ketua Sentra Nasabah BTPN Syariah Kebon Jambu Desa Pulosari Pengalengan Bandung Selatan Yeni Mulyani kepada Radar Karawang.

Keberhasilan Yeni dan nasabah lain tentu tak lepas dari usaha petugas lapangan (Community Officer/CO) yang melakukan pendampingan secara langsung. Community Officer merupakan petugas lapangan atau
ujung tombak BTPN Syariah dalam membuka akses keuangan kepada masyarakat inklusi ke berbagai daerah di Indonesia.

Melalui Community Officer, BTPN Syariah membuka kesempatan sebesar-besarnya kepada seluruh  perempuan di berbagai daerah untuk berkarya menjadi seorang #bankirpemberdaya. Beragam benefit
dan fasilitas akan diberikan dari BTPN Syariah, mulai dari pendapatan tetap setiap bulan, dua kali THR, insentif berkala jika memenuhi target, jaminan kesehatan lengkap, fasilitas tempat tinggal, fasilitas
kendaraan kerja, pelatihan dan pengembangan diri, serta kesempatan beasiswa Sarjana S1.

Semua hal terkait kegiatan seorang #bankirpemberdaya bisa dilihat langsung dalam Instagram
@bankirpemberdaya.btpns, mulai dari apa yang biasa dilakukan saat kumpulan atau pertemuan rutin sentra sampai suasana tempat tinggal Community Officer. Instagram @bankirpemberdaya.btpns juga menjadi wadah untuk berbagi inspirasi dan informasi kepada masyarakat.

Related Articles

Back to top button