
KARAWANG, RAKA – Penyakit tuberkulosis (TB) di Karawang masih menjadi perhatian. Sebanyak 51.877 warga suspek TB dan saat ini baru 44 persen penemuan terduga. Tidak hanya menyerang orang dewasa, penyakit menular ini pun sudah menyerang anak-anak. Saat ini ada 1.622 kasus TB anak.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Yayuk Sri Rahayu mengatakan ada sekitar 51.877 suspek TB tapi yang baru ditemukan baru 44 persen. “Indikator-indikator yang ditetapkan oleh kementrian kesehatan ini pencapaian di Kabupaten Karawang untuk yang pertama adalah penemuan terduga TB (suspek) ini capaiannya memang baru 44 persen,” ujarnya, Kamis (26/9).
Dalam satu tahun, lanjutnya, target penemuan TB sebanyak 10.674. Hingga Agustus 2024, temuan sudah mencapai 8.244. Kemudian temuan TB sensitif obat sebanyak 8.244, namun yang telah memulai pengobatan hanya ada 6.538. “Artinya baru 80 persen, padahal targetnya 95 persen. Artinya belum semua yang didiagnosis ditegakkan positif TB belum mulai diobati,” jelasnya.
Yayuk meneruskan, tingkat keberhasilan pengobatan TB sensitif obat sebesar 77 persen. Capaian itu masih belum memenuhi target sebanyak 90 persen. Selain itu ada pula penemuan kasus TB-RO sebanyak 102, namun target 313. Penderita TB-RO yang mulai di obati hanya sebanyak 75 orang. “Kemudian untuk TB-RO yang mulai diobati, tadi kan ditemukan 102, ternyata baru 75 yang sudah mulai diobati dan keberhasilan pengobatan TB-RO ini targetnya 80 persen baru mencapai 49 persen,” terangnya.
Penyakit TB tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, namun menyerang anak-anak. Kasus pada anak sebanyak 1.622. Target penemuan sebanyak 2.060 dalam satu tahun. Bahkan, penderita TB juga ada yang mengidap HIV sebesar 25 persen. “Kemudian pasien TB yang mengetahui status HIV nya ini baru 25 persen dan untuk kontak serumah diberikan TPT (terapi pencegahan tuberkulosis) ini angkanya masih kecil sekali baru 1,03 persen. Target harusnya 39 persen.
Ini capaian yang sudah kita capai, maka tetep kami akan tingkatkan terus penemuan dan pengobatan termasuk keberhasilan pengobatan melibatkan faskes termasuk masyarakat, berharap paham ketika memang TBC maka harus mau diobati, secara gratis bisa di puskesmas maupun RS, klinik yang sudah ber MoU dengan kita. Termasuk ketika yang positif itu harus dilakukan yang namanya investigasi kontak, ditelurusi kontak dengan siapa, kontak serumah terutama. 1 kasus 8 orang, dicari kontaknya,” tutupnya. (nad)