Nyerah, PHRI Kibarkan Bendera Putih
NYERAH: Bendera putih dikibarkan di depan sekretariat PHRI Purwakarta, Hotel Grand Situ Buleud. Para pengusaha hotel dan restoran kecewa karena tidak ada solusi yang ditawarkan Pemerintah Kabupaten Purwakarta selama pemberlakuan PPKM. Akibatnya, kini mereka tengah dilanda krisis keuangan.
PURWAKARTA, RAKA – Kecewa tak mendapatkan respon dari Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Purwakarta mengibarkan bendera putih. Mereka melakukan protes karena perpanjangan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Masyarakat (PPKM). Pengibaran bendera putih juga, sebagai bentuk menyerah.
Juru Bicara PHRI Purwakarta Ismail menjelaskan, pengibaran bendera putih sebagai bentuk hilangnya kesabaran dengan adanya penerapan PPKM di Kabupaten Purwakarta.
“Jadi tujuan kita mengibarkan bendera putih ini terhadap surat menyurat dari kami belum ada tindaklanjutan dari pemerintah, khususnya Pemerintah Kabupaten Purwakarta belum ada respon. Jadi sebagai bentuk kekecewaan,” ujarnya, Rabu (11/9).
Ismail menambahkan, para pengusaha hotel dan restoran yang berada di tengah-tengah kota Purwakarta saat ini sudah mengalami kritis financial akibat terdampaknya dari penutupan jalan protokol akibat adanya penerapan PPKM.
“Saat ini bahwa pelaku usaha terutama di dunia perhotelan itu sudah sangat kritis. Jadi kita sekarang menjerit dan menangis belum ada solusi yang pasti,” ujarnya.
Dia menjelaskan, diawali dengan adanya penerapan PPKM darurat maupun level membuat para pelaku usaha perhotelan serta restoran di Purwakarta omsetnya turun drastis.
“Selama PPKM tentunya dari bulan Juli itu sudah sangat turun ya. Untuk Hotel Grand Situ Buleud contohnya, hanya tiga persen total yang menyewa hotel. Dapat dibilang turunnya sangat drastis,” tandasnya. (gan)