HEADLINEKARAWANG

Oknum Guru Minta Duit Rp1,5 Juta ke Siswa Baru

PERSIAPAN SEKOLAH: Salah seorang anak didampingi ibunya memilih tempat pensil.

KLARI, RAKA – Setelah pengumuman kelulusan penerimaan peserta didik baru (PPDB), oknum guru sekolah dasar (SD) meminta sejumlah uang kepada para siswa yang sudah didaftarkan ke SMP. Salah satunya siswa asal Kecamatan Purwasari yang daftar ke SMPN 1 Klari.

Salah satu wali murid yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, beberapa waktu lalu adiknya yang baru lulus dari sekolah dasar (SD) daftar ke SMPN 1 Klari yang dibantu oleh gurunya. “Soalnya saya di luar wilayah Klari jadi ngambil jalur zonasi, itupun dikolektifkan,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Selasa (6/7).

Ia menambahkan, setelah pengumuman kelulusan dan adik dinyatakan lulus, pihak sekolah meminta sejumlah uang sebesar Rp1,5 juta dengan dalih untuk pembayaran daftar ulang dan pembelian seragam. “Kata gurunya dicicil juga bisa sih, cuma saya bingung kok bisa sebesar itu, biasanya kan tidak segitu biayanya,” tambahnya.

Lelaki yang tinggal di Kecamatan Purwasari ini mengaku, pihaknya sempat menanyakan biaya tersebut kepada siswa baru lainnya dari sekolah asal yang berbeda dan benar saja punguntan sebesar Rp1,5 juta tidak dilakukan oleh sekolah lain. “Saya curiga ada oknum yang memainkan kesempatan ini, bahaya juga kalau banyak oknum kaya gini, kasihan juga bagi siswa yang memang perekonomiannya rendah,” akunya.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Klari Devi Deliana mengungkapkan, pihaknya tidak membenarkan jika pihak sekolah telah meminta uang sebesar Rp1,5 juta kepada siswa baru. “Saya baru dapat infonya, kalau memang benar ada berita seperti itu saya selaku kepala sekolah tidak membenarkan, kalau perlu saya datangi guru dan sekolahnya, karena itu bisa mencoreng nama baik SMPN 1 Klari,” ungkapnya.

Hal serupa disampaikan oleh komite SMPN 1 Klari Abdul Halim, pihaknya juga belum melakukan rapat dengan pihak sekolah. Tahun lalu saja usulan pembelian seragam jauh di bawah harga Rp1,5 juta, ia menduga berita tersebut merupakan oknum dari para guru yang tidak bertanggung jawab. “Malah tahun ini saya akan usulkan kalau pembelian seragam bisa lebih murah lagi, karena kita sesuaikan dengan kondisi perekonomian warga. Ini juga jadi catatan buat kita supaya sekolah bisa lebih waspada lagi, agar tidak ada orang yang memanfaatkan hal ini, saya juga sudah mengendus keberadaan sekolah yang mencoba memanfaatkan moment ini,” pungkasnya. (mal)

Related Articles

Back to top button