Omset Petani Kangkung Sehari Rp5 Juta
PANEN: Petani kangkung di Dengklok panen.
RENGASDENGKLOK, RAKA – Menjadi petani masih sering dipandang sebelah mata, maka tidak sedikit anak muda yang lebih memilih bekerja di kantoran atau jadi buruh pabrik dibanding menjadi petani.
Namun, Soleh (43), warga Bojongkarya I, Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok, sudah terjun di dunia pertanian sejak tahun 2000 silam. Saat ini Soleh menanam kangkung kurang lebih seluas 3 hektare. Dia mampu membuktikan bahwa profesi yang digelutinya juga menjanjikan, sehingga dia berhasil menyekolahkan ketiga anaknya hingga ke perguruan tinggi. “Anak pertama saya kuliah di Unsika, kedua di SMA di Jakarta sambil pesantren, yang terakhir masih SMP di sini (Rengasdengklok),” jelas Soleh, kepada Radar Karawang, Senin (13/01).
Sebelumnya Soleh sempat menanam sayuran lain seperti pare dan timun, tapi setelah dihitung-hitung hasilnya tidak memuaskan seperti kangkung. Kata Soleh, pendapatan setiap hari dari hasil panen kangkung bisa menembus angka Rp5 juta, belum lagi nanti dipotong upah kuli sekitar Rp1 juta untuk 12 orang. Dan kangkung itu dikirim ke beberapa pasar tradisional seperti Pasar Rengasdengklok, Pasar Johar, dan Pasar Bojong Tanjungpura, bahkan sampai ke luar daerah Karawang. “Hasil dari panen setiap hari ini paling sedikit 500 gebong, harga satu gebongnya lima ribu, itu harga normal biasanya sampai tujuh ribu,” katanya.
Soleh menceritakan, risiko menanam kangkung lebih sedikit dibanding menanam sayuran lainnya, pasalnya hama kangkung itu tidak jauh dari ulat dan burung. “Banjir itu sudah pasti berisiko, apalagi kalau baru menanam,” pungkasnya. (mra)