HEADLINE

Omzet Pedagang Tradisional Turun, Disperindag Dorong Pedagang Buka Toko Online

KARAWANG, RAKA- Kondisi pasar di Kabupaten Karawang sepi mengunjung, hal ini menyebabkan pendapatan penurun dan tidak sedikit pedagang berhenti berjualan.
Pengamat ekonomi pembangunan yang juga Dosen STIE Budi Pertiwi Karawang Wahyu Heriyanto mengatakan, ini merupakan permasalahan segmentasi pasar dan strategi pasar yang berubah sangat cepat, sehingga penjual harus memiliki strategi yg adaftif dan akomodatif. “Kondisi saat ini bukan hanya dirasakan bagi para pedagang yang berlokasi di suatu pasar satu, tapi rekan saya yang punya bengkel, rumah makan juga merasakan adanya penurunan omzet akibat daya beli yg semakin menurun,” tuturnya, Kamis (12/10).
Menurutnya, Pemda Karawang melalui Disperindag dan Dinas Koperasi dan UMKM harus cepat mengatasi permasalah ini, jika dibiarkan berdampak pada krisis ekonomi yang bisa meluas kepada para pedagang dan berpengaruh pada sektor lainnya. “Solusinya berikan diklat gratis dari pemkab secara berkala sampai mahir tentang pasar modern pasar online kepada para pedagang, sediakan wifi gratis buat para pedagang khususnya di lingkungan pasar dan pemkab menganggarkan dana untuk akses trading pasar modern,” ucapnya.
Sementara itu, Kabid Sarana Distribusi Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Burhanudin mengatakan, penurunan omzet para pedagang di pasar, bukannya di wilayah Karawang saja, tetapi pasar-pasar besar di Indonesia, hal ini disebabkan adanya platform penjualan secara online. “Jadi sekarang kepada para pedagang kerap dan mau belajar mengenai teknologi, tetapi diterapkan di pasar, agar para pedagang tetap eksis, penjualan ramai, yu para pedagang juga buka online dan melek teknologi, selain berjualan secara tradisional juga toko online,” katanya.
Burhanudin meneruskan, dalam hal ini Disperindag Karawang menengahi mengambil kebijakan untuk bekerjasama dengan pihak Bank BRI untuk mendapatkan platform transaksi di semua pasar yang menjadi binaan Disperindag Karawang. “Jadi pasar yang menjadi binaan Disperindag harus mau buka toko online di plafrom BRI secara gratis, itu kita lakukan kemajuan teknologi yang serba digital, untuk membantu pedagang mendapatkan pasar, dan mengefisienkan transaksi, jadi dengan aplikasi ini. Lalu karena kita tidak fokus di pasar kualitas barang pun dapat dipertahankan, ketika ada komplen bisa langsung datang ke lokasi dan kami mengharapkan para pedagang pasar menjamin kualitas barangnya, kita pun mantau terus kualitas barangnya, dan ketika kita berbisnis dengan menggandeng platform ini problem pendanaan bisa kita pecahkan,” ucapnya.
Burhanudin menambahkan, program digitalisasi pasar sudah berjalan namun belum 100 persen, baru berjalan di Proklamasi dan Johar. “Untuk meramaikan pasar, saya pun mengajak kepada masyarakat atau siapa pun untuk membuat event di lokasi pasar secara gratis, di pasar Proklamasi pun dari tanggal 12 Oktober sampai 19 November akan ada event mahakarya pemuda expo, terdapat pasar malam, hiburan musik, clothingan, kulineran, zumba, jalan santai dan wahana permainan. Kegiatan-kegiatan seperti ini terus berlanjut dan akan di dorong di pasar- pasar yang menjadi binaan kami,” ucapnya. (zal)

Related Articles

Back to top button