Pabrik Katalis Merah Putih Dibangun di Cikampek
CIKAMPEK, RAKA – PT Katalis Sinergi Indonesia (KSI), mulai dibangun di Kawasan Industri Kujang Cikampek. Di lahan seluas 2 hektare, pabrik yang siap memproduksi katalis buatan anak bangsa ini siap beroperasi tahun depan dengan nilai investasi sebesar Rp250 miliar.
“Pembangunan pabrik katalis ini adalah wujud sinergi antara para peneliti dan perusahaan negara. Kami harap katalis ini mampu masuk ke pasar dunia dan berkompetisi di dunia internasional,” ucap Menteri ESDM, Arifin Tasrif saat ditemui dilokasi, Rabu (16/3).
Ia menambahkan, pembangunan PT KSI sejalan dengan misi pemerintah Indonesia dalam upaya mengurangi penggunaan bahan bakar berbasis fosil dan pengurangan gas rumah kaca. “Karena sumber daya fosil suatu saat akan habis, kita harus siap memasuki era industri bersih dengan energi terbarukan,” tambahnya.
Menurutnya, PT KSI akan memproduksi 6 jenis katalis. Karena 100 persen diproduksi dan menggunakan teknologi Indonesia, katalis buatan PT KSI tersebut merupakan katalis Merah Putih. Katalis merupakan zat yang diperlukan untuk hampir seluruh industri proses, termasuk Petrokimia, penggilangan minyak dan gas, oleokimia hingga BBM.
Sementara itu Direktur PT Katalis Sinergi Indonesia Achmad Setiawan, mengungkapkan, PT KSI akan fokus membangun katalis untuk membuat green fuel atau bahan bakar ramah lingkungan. “Kemandirian Indonesia dalam membuat enam jenis katalis ini,” ungkapnya
Ia membeberkan, PT KSI diproyeksikan bisa memproduksi katalis sebanyak 800 ton per tahun. Produksi itu, diharapkan bisa memenuhi kebutuhan katalis dalam negeri. Secara tidak langsung, akan melepas ketergantungan impor katalis selama ini dapat terkikis. Sehingga, Indonesia tidak perlu mengimpor hampir seluruh kebutuhan katalis. “Selama ini, kebutuhan katalis nasional dipenuhi oleh impor. Dengan berdirinya pabrik ini, kita upayakan kemandirian agar tidak tergantung kepada bangsa asing. Kita buktikan jika Indonesia mampu membuat katalis sendiri. Pembangunan pabrik katalis ini membuka peluang bagi Indonesia untuk mandiri dalam teknologi proses dan ketahanan industri,” tuturnya.
Direktur PT Pupuk Kujang Maryadi menyampaikan, pembangunan KSI merupakan wujud nyata sinergi antara perusahaan BUMN dengan lembaga pendidikan dan para ilmuwan. Adapun porsi kepemilikan saham dalam konsorium yaitu PT Pertamina Lubricants sebesara 38%, untuk PT Pupuk Kujang sebesar 37% sedangkan untuk PT Rekacipta Inovasi ITB sebesar 25%. “Keterlibatan dalam konsorium ini merupakan bentuk komitmen kita untuk selalu bersinergi dan mendukung penemuan-ilmuwan untuk kemajuan bangsa,” terangnya.
Masih dikatakanya, pembangunan PT Katalis Sinergi Indonesia akan berlangsung selama 13 bulan. Diharapkan, tahun depan pabrik tersebut bisa beroperasi dan mulai memproduksi katalis. Rencananya, Katalis Merah Putih buatan PT KSI akan dibeli oleh kilang Pertamina untuk membuat bensa. “Sejak tahun 2019, tim riset ITB telah menguji bensa yang terbuat dari kelapa sawit sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Bensa bisa maksimal dibuat setelah serangkaian proses kimia. Penggunaan katalis dalam proses kimia tersebut bisa mempercepat dan memaksimalkan kualitas bensa,” pungkasnya. (mal)