PAD Dinas Perikanan Rendah,Baru Lim Persen Dari Target
KARAWANG, RAKA – Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Dinas Perikanan Kabupaten Karawang hanya mencapai 5 persen selama satu setengah tahun. Rendahnya capaian dinilai karena faktor cuaca.
Abu Bukhori, pelaksana Tugas Kepala Dinas Perikanan memaparkan, selama satu setengah tahun PAD yang dihasilkan oleh Dinas Perikanan hanya sebesar Rp45 juta. Jumlah tersebut 5 persen dari target yang diinginkan sebanyak 900 juta. Hal tersebut diakibatkan oleh faktor alam. “Bulan Januari sampai Maret itu bukan bulannya ikan. Pada bulan April sampai Juni, perahu yang besar-besar itu tidak bisa berlayar karena kondisi laut yang sedang dangkal, kan ikan yang besar itu ditangkap menggunakan kapal yang besar itu,” ujarnya, Jumat (8/7).
Ia menambahkan, pihak dinas hanya mengandalkan retribusi dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Penarikan retribusi telah berdasarkan pada fasilitas yang diberikan kepada masyarakat. Penarikan retribusi pada tambak belum dapat dilakukan. Hal ini dikarenakan belum adanya aturan dan fasilitas yang diberikan. “Untuk dapatkan PAD, kami baru hanya dari TPI saja, tambak belum bisa karena belum ada aturan dan fasilitasnya. Kami menarik retribusi kan berdasarkan fasilitas yang diberikan kepada masyarakat,” sambungnya.
Ia pun mengatakan, upaya yang dilakukan untuk pencapaian target dengan cara melaksanakan pengerukan daerah laut dangkal. Tindakan ini pun dapat membantu perahu besar milik nelayan agar dapat berlayar. “Untuk mengejarnya kita akan sudah berkoordinasi dengan dinas PUPR untuk sesegera mungkin melakukan pengarukan, dan untuk produksi hasil olahan kita kesampingkan dahulu, kita bantu dulu para nelayan,” sambungnya.
Ia memiliki harapan agar diberikan alat keras sendiri. Alat ini bertujuan untuk mempercepat kinerja karyawan. Selain itu agar tidak menunggu waktu terlalu lama. “Ya kita berharap sih agar memiliki alat berat atau beko sendiri, agar saat terjadi pendangkalan seperti ini lagi kita dapat langsung bergerak tanpa harus menunggu dari pihak dinas lain. Karena masalah pendangkalan ini, tiga bulan empat bulan akan dangkal kembali,” pungkasnya. (nad)
“Bulan April sampai Juni, perahu yang besar-besar itu tidak bisa berlayar karena kondisi laut yang sedang dangkal.” Plt Kepala Dinas Perikanan Abu Bukhori