HEADLINEKarawang

Pagi Senam, Siang Melamun, Malam Karaoke

TUNJUKAN KAMAR ISOLASI: Seorang penderita corona menunjukan kamar hotel isolasi di Karawang Barat.

Aktivitas Penderita Corona di Hotel Isolasi

KARAWANG, RAKA – Selasa (9/3) pukul 10.00 menjadi hari yang tidak akan dilupakan oleh Delan-bukan nama sebenarnya-. Pria yang berasal dari Kecamatan Tirtamulya itu, mendapat kabar dari puskesmas jika dirinya positif corona. Itu setelah lelaki berusia 23 tahun tersebut melakukan tes swab, setelah majikannya juga positif corona.

Melalui video call dia bercerita, setelah mendapat informasi dari puskesmas, dia sempat shok. Di pikirannya hanya ada bagaimana cara menyampaikan kabar buruk itu ke orangtuanya, dan bagaimana sikap orang-orang sekampungnya nanti jika mengetahui hal tersebut. Kemudian, dia oleh pihak puskesmas diminta untuk mengisolasi diri, sebelum dijemput ke hotel di wilayah Karawang Barat. “Orangtua langsung kaget dan nangis. Namun lama kelamaan bisa tenang,” ungkapnya yang meminta agar identitasnya tetap jadi rahasia kepada Radar Karawang, Minggu (14/3).

Ia melanjutkan, saat pihak Puskesmas Tirtamulya menjemputnya, seluruh tetangganya berdatangan karena penasaran. Dia memaklumi hal itu, dan menganggap wajar sikap yang ditunjukan masyarakat. Baginya, terpenting adalah doa dari masyarakat agar virus corona cepat pergi dari dirinya. “Saya minta doa juga ke masyarakat, supaya saya cepat sembuh,” tuturnya.
Menurutnya, selama berada di hotel, dia mendapat jatah makan tiga kali dalam satu hari. Menunya macam-macam. Mulai dari ikan goreng, hingga daging ayam, dan buah-buahan. Sedangkan obat hanya diberikan tiga macam. Diantaranya multivitamin. “Kalau dokter tidak setiap hari memeriksa. Mungkin karena saya tidak ada penyakit penyerta,” ujarnya.

Selama diisolasi, katanya, kegiatan sudah dimulai setelah salat subuh. Dia biasanya senam, kemudian agak siang berjemur. Sedangkan setelah makan siang dan salat Zuhur, tidak ada kegiatan apapun yang dilakukan semua pasien di hotel tersebut. Semua sibuk di kamar masing-masing. “Ukuran kamar hotel melati. Kasur single, tv, tapi ada wifi, jadi gak terlalu jenuh,” ujarnya.

Ia melanjutkan, kebosanan muncul setiap siang hingga sore, karena jika malam, biasanya para pasien berkaraoke ria melepas kepenatan. “Tapi tetap pakai masker. Wajib,” tandasnya.

Dia berharap, tidak lebih dua minggu diisolasi di hotel. Karena yang paling membuatnya jenuh dan bosan adalah tidak bisa bertemu dengan keluarga dan teman-temannya. “Makanya saya video call aja teman atau orangtua, ini yang berat,” katanya. (psn)

Related Articles

Back to top button