HEADLINE
Trending

PAK DEDI, INFO NIH!! 800 Anak di Jawa Barat Derita HIV

RadarKarawang.id – Ngeri banget!! Sebanyak 800 anak di Jawa Barat derita HIV. Kok bisa? Sebelum infonya dibaca, simak baik-baik datanya dulu.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, sebanyak 107 ODHA berasal dari kelompok usia 5-14 tahun, 645 orang di rentang 15-19 tahun, dan 2.164 orang di usia 20-24 tahun. Ini menandakan lebih dari 2.900 anak dan remaja menjadi bagian dari statistik HIV di Jawa Barat.

Pengelola Program KPA Provinsi Jawa Barat Landry Kusmono mengatakan, tren kenaikan kasus HIV paling signifikan terjadi pada kelompok remaja usia 15 sampai 18 tahun, terutama di wilayah Priangan Timur.

“Kalau ngelihat data tadi, artinya usia di bawah 18 tahun, kalau 18 tahun itu masih anak ya. Anak itu kita di Jawa Barat sampai 2024 itu hampir 800 orang, anak yang dengan HIV,” ungkapnya kepada wartawan.

Penelitian yang dilakukan KPA Jawa Barat pada 2022 terhadap siswa SMA mengungkapkan fakta mencengangkan. Dari survei itu diketahui bahwa dari responden, ditemukan rata-rata siswa melakukan hubungan seksual pertama kali di usia 13-14 tahun.

Baca juga: Dedi: 50 Siswa per Kelas Hanya Sementara, Daripada Tidak Sekolah

“Pertanyaan pertama itu kapan pertama kali melakukan hubungan seksual? Itu rata-rata menjawab di angka 13-14 tahun. Kemudian pertanyaan kedua, hubungan seksual itu dilakukan di mana? Kebanyakan dilakukan di rumah, ketika orang tuanya enggak ada mungkin ya,” tutur Landry.

Lebih lanjut, ditemukan pula fakta bahwa sebagian remaja melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan dalam satu waktu.

“Di catatan kita itu ada yang sekali melakukan hubungan seks dengan dua atau tiga orang,” bebernya.

Yang mengejutkan, lonjakan kasus HIV pada anak dan remaja ini tidak hanya ditemukan di kawasan urban, tapi juga di daerah yang relatif kecil dan terpencil.

“Beberapa daerah kita temui itu daerah kecil loh, bukan daerah kota. Daerah-daerah terpencil itu kasusnya ada juga,” ujar Landry.

Tonton juga: Degung Sunda, Bikin Suasana Syahdu

Kondisi ini memperkuat kekhawatiran bahwa pergaulan bebas di kalangan anak dan remaja telah meluas tanpa batas. “Kalau kita lihat era sekarang zamannya ya bebas gitu, bebas banget,” tutup Landry. (psn/dtk)

Related Articles

Back to top button