Paket C Vokasi Bukan Paket Biasa
KARAWANG, RAKA – Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Karawang meluncurkan program Paket C Vokasi, Selasa (5/2).
Sebagai bentuk layanan pendidikan menengah yang setara dengan SMA di jalur pendidikan nonformal, program tersebut dilengkapi keterampilan terstruktur melalui sertifikat uji kompetensi.
Kasubdit Kesetaraan dan Pendidikan Berkelanjutan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Samto mengatakan, peserta didik Paket C Vokasi tetap mengikuti pembelajaran sesuai kurikulum Paket C setara SMA. Setiap warga belajar yang tergabung dalam Paket C Vokasi, dibekali keterampilan khusus, dan setelah lulus akan mendapatkan ijazah serta sertifikat kompetensi. Sertifikat ini dapat membantu para lulusan Paket C untuk mencari atau memperoleh pekerjaan. “Pola ini sebenarnya merupakan terobosan yang dapat dilakukan, karena untuk mengembangkan Paket C setara SMK, akan lebih rumit jika benar-benar mengikuti struktur kurikulum SMK sesuai dengan jenis pilihan programnya,” katanya.
Samto menambahkan, kerumitan tersebut akan dihadapi pada kesiapan sarana prasarana yang harus dipenuhi lembaga penyelenggara Paket C setara SMK. Padahal yang diperlukan adalah kebisaan atau kompetensi yang diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan. Karenanya, melalui terobosan Paket C Vokasi ini, tanpa menyediakan sarana dan prasarana yang kompleks untuk mengembangkan Paket C setara SMK, dapat diperoleh dua hal sekaligus. Peserta didik akan memperoleh ijazah setara SMA dan sertifikat kompetensi. “Jadi lewat PKBM Vokasi ini, lulusan dapat dua keuntungan, yaitu ijazah dan sertifikat kompetensi,” katanya.
Ketua Forum PKBM Karawang Heru Saleh mengatakan, pendidikan non formal dahulu hanya sebagai pengganti, pelengkap dan penambah saja. Tetapi sekarang harus menjadi pilihan masyarakat. Menjawab tantangan kompetensi, kata Heru, pendidikan nonformal harus bisa berdampingan dan mendahului pendidikan formal. “Sekarang kita pastikan PKBM dan Paket C ini bukan pendidikan yang sebatas pengganti atau pelengkap, tapi akan mampu menjawab tantangan keterampilan dan kompetensi yang semakin diperhitungkan,” tandasnya. (rud)