Panen Raya Bareng Pertagas
PANEN : Petani Cilamaya usai memanen padi bersama Petragas.
CILAMAYA WETAN, RAKA – Sejumlah petani asal Desa Cilamaya, Kecamatan Cilamaya Wetan hadiri kegiatan panen raya pertanian ramah lingkungan program pemberdayaan masyarakat PT Pertamina Gas Western Java Area (Pertagas WJA), Senin (28/10).
Direktur Teknik dan Operasi Pertagas Rosa Permata Sari mengatakan, program pemberdayaan masyarakat yang merupakan program tahunan ini bagian dari tanggung jawab Pertamina Gas. “Program yang sudah berjalan tiga tahun ini sebelumnya dilaksanakan di pesantren, kamudian untuk hari ini ke lingkungan pertanian,” ujarnya, saat melaksanakan panen raya di tengah sawah.
Untuk tahun 2019 ini, pihak Pertamina Gas bekerjasama dengan Gapoktan Saluyu Desa Cilamaya mengelola lahan pertanian seluas tujuh hektare. “Tujuh hektare ini dibagi tujuh kelompok tani, jadi masing kelompok menggarap satu hektare,” katanya.
Sementara, program pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan pertanian ini, untuk pupuknya tidak lagi tergantung pada bahan kimia. Lebih dari 50% pupuk yang digunakan berbahan organik. “Kenapa tidak bisa mencapai 100% dalam penggunaan pupuk organik, karena ada campuran penggunaan air yang masih terkontaminasi,” terangnya.
Agar kegiatan ini terus berlanjut dan memberikan dampak lebih luas, memerlukan pemasaran atau target market yang jelas. Sehingga, ketika para petani menggunakan pupuk organik ada masyarakat yang mengkonsumsi. Di tambah, pihaknya pun perlu kerjasama dengan UPTD dalam penerapan sistem pertanian dan pengairannya.
Selebihnya, pihak pertamina merasa semakin bersemangat mendampingi Gabungan Kelompok Tani Saluyu di Cilamaya dalam mengembangkan konsep Pertanian Ramah Lingkungan. Apalagi, program CSR perusaaan yang dirintis awal tahun 2019 ini menunjukkan hasil yang cukup menggemberikan. “Melihat hasil panen hari ini, kami semakin terdorong untuk tetap mendampingi agar Gapoktan agar benar-benar berdaya,” ujarnya.
Rosa menambahkan, dengan menggandeng UPT Dinas Pertanian Cilamaya, Pertagas WJA mengedukasi bagaimana upaya membuat pupuk organik dan sekaligus mengoptimalkan pemakaiannya. Dalam kurun setengah tahun, di lahan seluas 7 hektare, program CSR ini telah berhasil mendorong Gapoktan mengurangi pemakaian pupuk kimia hingga 50 %. “Tentunya kita berharap ke depan akan menjadi sawah organik,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Gapoktan Saluyu Aep Endang Sudrajat mengatakan, bahwa kehadiran Pertagas berhasil meningkatkan semangat para petani di kelompoknya untuk tetap produktif bercocok tanam. “Pertagas mendampingi kami untuk secara bertahap mengurangi pupuk kimia. Kami diajari membuat pupuk organik dan memanfaatkannya secara optimal,” ujarnya.
Ditambahkan Aep, penggunaan pupuk organik terbukti tidak mengurangi produktifitas lahan sawah. Bahkan, Aep memprediksi hasil pada musim panen pertama ini bisa mencapai 6 sampai dengan 7 ton per hektare. “Hampir sama dengan pupuk kimia. Namun nilai positifnya, tingkat keasaman lahan semakin baik dan PH-nya mulai normal, tidak asam,” jelasnya.
Acara panen padi musim pertama oleh Gapoktan Saluyu ini dihadiri juga oleh GM Operation East Region Pertagas Gatot, Camat Cilamaya Entoh Hendra Permana, Kepala UPT Dinas Pertanian Cilamaya Wasma dan Sekretaris Desa Cilamaya Wetan Ali Hamidi. (rok)