PURWAKARTA

Pariwisata Makin Meningkat

  • Festival Bambu Diserbu Pengunjung

PURWAKARTA, RAKA – Kepala Bidang Parawisata, Disporaparbud Kabupaten Purwakarta, Heri Anwar menyebut dikembangkannya para pengrajin pohon bambu secara otomatis akan mendongkrak peningkatan para wisatawan berkunjung ke Purwakarta.

Menurutnya, bambu Purwakarta memiliki kelebihan khusus dibandingkan daerah lain yang ada di Jawa Barat. Apalagi pohon yang satu ini melimpah di Purwakarta. Sehingga perlu adanya sebuah inovasi atau terobosan baru untuk mengenalkan kerajinan tangan ini. “Kalau sudah mengetahui jika di Purwakarta banyak pernak-pernik aksesories, alat perkakas rumah tangga dan alat musik terbuat dari bambu saya yakin wisatawan akan banyak berkunjung ke Purwakarta,” ujar Heri Anwar.

Selain itu, Heri menjelaskan, bahwa festival bambu tersebut merupakan komitmen Pemkab Purwakarta untuk merangsang para pengrajin agar lebih berkembang dan berinovatif.

Untuk itu pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas Perdagangan memberikan bimbingan dan membuat pelatihan kepada para pengrajin bambu yang ada di Purwakarta. “Untuk pengrajin bambu di Purwakarta saat ini ada 20 orang dan itu berbeda-beda jenisnya,” kata Heri.

Ia mengatakan, bahwa saat ini telah ada sentralisi para pengrajin bambu berlokasi di Kecamatan Bojong, yang dihasilkan kebanyakan alat perkakas rumah tangga. “Ke depan akan terus kita kembangkan, soal pemasaran kita kejasama dengan Dinas Perdagangan juga,” ujarnya.

Sementara, Apud pengrajin bambu asal Purwakarta berharap setelah digelar festival bambu ini mampu mendongkrak terhadap penjualan kerajinan tangan yang terbuat dari bambu. Sebab selama ini kesulitan soal pemasaran.

Selama ini dia mengaku hanya mengandalan para konsumen datang ke rumahnya yang beralamat di Kampung Cikopak, Desa Mulyamekar, Kecamatan Babakancikao, Purwakarta. “Selama ini kurang dibantu dalam hal pemasaran dan promosi, saya jual hasil kerajinan tangan ini di rumah saja,” ujar Apud.

Ia mengapresiasi upaya Pemkab Purwakarta mempromosikan kerajinan yang telah dirinya geluti lebih dari 20 tahun melalui festival ini. Sebab selama ini belum ada event untuk mendongkrak popularitas kerajinan tangan yang terbuat dari bambu. “Sudah pasti saya sangat mengapresiasi acara ini, dan saya berharap dilakukan secara rutin, karena melalui acara seperti ini kerajinan tangan bambu akan lebih dikenal oleh masyarakat luas dan diharapkan mampu berdampak terhadap pemasaran,” katanya.

Festival bambu perdana di Purwakarta ini tidak hanya diikuti oleh warga setempat melainkan melibatkan pengrajin dari luar kota seperti Bandung. Mereka berjejer menjajakan hasil kerajinannya memanpaatkan para pengunjung di sejumlah stand yang tersedia di tempat acara berlangsung. “Saya mengikuti festival ini untuk menambah wawasan di samping memasarkan hasil kerajinan,” ujar Asep Sulaeman (35), pengrajin bambu asal Bandung. (gan)

Related Articles

Back to top button