KARAWANG, RAKA – Warga Karawang yang terpapar virus Covid-19 ternyata terus bertambah secara cepat. Dalam tiga hari saja, ada penambahan 15 orang yang dirawat maupun isolasi mandiri. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, pada Sabtu (22/1) penderita corona yang dirawat tiga orang, isolasi mandiri 13 orang.
Sedangkan Selasa (25/1), pasien corona yang dirawat bertambah tujuh jadi sepuluh orang. Sementara isolasi mandiri menjadi 19 orang. Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Karawang Fitra Hergyana mengatakan, masyarakat Karawang diharapkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) agar aman dari pandemi Covid-19. “Kepada masyarakat Karawang saya mengimbau selalu untuk menerapkan protokol kesehatan, dan kami juga mengharapkan untuk vaksinasi kami sedang gencar vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun, kami akan melaksanakan di SD-SD,” katanya.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kabupaten Karawang Rusli Gunawan berharap, masyarakat bisa mengikuti pelayanan vaksin booster khususnya lanjut usia (lansia) agar dapat nantinya menjadi kekebalan kelompok atau herd immunity. “Tentunya harapan kami dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang seluruh masyarakat yang sudah divaksin pertama dan kedua itu bisa dilaksanakan pelaksanaan vaksin booster ya atau vaksin ketiga. Harapannya semua bisa menjadi kekebalan kelompok atau herd immunity,” ujarnya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut tingkat keterisian rumah sakit rujukan virus corona (Covid-19) di wilayahnya naik akibat varian Omicron. Dia mengatakan Jawa Barat kini lampu kuning. Persiapan menghadapi lonjakan kasus yang kini dilakukan, kata Ridwan Kamil, sama ketika terjadi penyebaran varian Delta. “Jadi, mengindikasikan sekarang kita sedang lampu kuning di Jabar. Maka persiapan seperti Delta dulu sedang kita hidupkan lagi,” kata dia
Orang yang akrab disapa Emil itu menyebut tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate di Jawa Barat naik dari 2 menjadi 8 persen. Merespons keadaan itu, Emil mengatakan pihaknya tengah menyiapkan penambahan tempat isolasi. Ketersediaan oksigen pun tengah dicek. Emil menjelaskan, sejauh ini mayoritas kasus Omicron berada di Bodebek yang berbatasan dengan DKI Jakarta sebagai episentrum Covid-19. “Di Jabar, Depok, Bekasi itu penyumbang terbesar kasus Omicron. Ngumpul di situ (Jabodetabek),” kata Emil. “Sehingga ketika ada penurunan juga dari situ. Termasuk yang di kabupaten Bandung itu, si suaminya datang dari luar negeri. Sudah karantina dan sembuh dan pas ke Kabupaten Bandung ternyata muncul lagi,” tambahnya. (psn/in/cb)