Pasien Corona Tinggal Satu Orang
KARAWANG, RAKA – Pasien terkonfirmasi positif corona di Karawang hanya tinggal satu orang, pasien tersebut saat ini masih dalam perawatan. Angka tersebut setelah satu orang pasien positif corona dinyatakan sembuh pada Jumat (22/5). “Dari 20 positif corona dari uji swab, tinggal satu orang yang masih dirawat,” ujar Juru Bicara tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang dr. Fitra Hergiyana dalam keterangan pers di Makodim 0604 Karawang.
Meski demikian angka penyebaran ODP dan PDP di Karawang masih terbilang tinggi. Sebab itu ia mewanti-wanti agar masyatakat tetap disiplin menjalan protokol kesehatan, dan tetap menahan diri untuk diam di rumah dan menghindari kerumunan. Adapun data orang reaktif rapid test sejauh ini total 239 orang, 34 diantaranya dalam observasi atau isolasi. Sedangkan 185 orang sudah dinyatakan sembuh dan 20 orang meninggal dunia.
Ia juga menyampaikan PDP berjumlah total 338 orang dimana 33 orang diantaranya dalam pengawasan. Adapun yang dinyatakan sembuh 280 orang dan meninggal dunia 25 orang. Orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah total 4.737 orang dimana masih dalam pemantauan 1.067 orang, selesai pemantauan 3.658 orang dan meninggal dunia 3 orang.
Orang tanpa gejala (OTG) berjumlah total 765 orang, selesai pemantauan 570 orang dan masih dalam pemantauan 195 orang. “Masih ada penambahan ODP, PDP, OTG. Kita harus terus bekerja keras agar Karawang keluar dari zona merah,” ujarnya.
Lebih dari itu, ia juga menyinggung tingginga penampahan pasien positif corona di Indonesia yang pada Kamis kemarin mencapai lebih 900 orang. Menurutnya hal itu terjadi karena kurang disiplinnya masyarakat untuk menahan diri tidak mudik, berbelanja dan berkumpul. “Padahal sudah jelas penyebaran Covid-19 sangat mudah dan cepat. Menjelang Idul Fitri, beberapa pasar dan mal di Indonesia umumnya, dan Karawang khususnya ramai dikunjungi oleh pembeli,” ucapnya.
Keadaan seperti itu dikatakannya menimbulkan banyak kerumunan dan sudah pasti tidak menerapkan protokol kesehatan. Pola perilaku seperti ini sangat rentan membuat penyebaran virus Corona semakin luas. “Kami sangat berharap masyarakat untuk bisa menahan diri untuk tidak terlebih dahulu keluar rumah, apa lagi hanya untuk belanja baju lebaran ditengah pandemi seperti ini,” pungkasnya. (din)