BUKA PELAYANAN: Setiap hari Puskesmas Kutamukti membuka pelayanan untuk masyarakat. Ada peningkatan pasien setelah PSBB dihentikan, kebanyakan pasien mengidap penyakit ISPA.
62 Orang Terkena ISPA
KUTAWALUYA, RAKA – Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau sering dikenal dengan penyakit ISPA menduduki peringkat pertama dari sepuluh penyakit terbanyak di Puskesmas Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya. Tercatat 62 pasien ISPA dari kurang lebih 500 pengunjung per bulan Juni 2020.
Tatang Kurniawan, perawat Puskesmas Kutamukti mengatakan, penyakit ISPA merupakan penyakit yang mudah menular, pasalnya penyakit ini bisa menghampiri siapa saja karena salah satunya diakibatkan oleh risiko kerja. “Bisa juga dari penciuman (bau) sampah, karena itu juga menjadi salah satu penyebab dari penyakit ISPA,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Rabu (15/07).
Setelah penyakit ISPA, urutan yang terbanyak kedua yaitu penyakit lambung, kata Tatang, penyakit mag ini diakibatkan karena pola hidup atau makan yang kurang baik seperti makanan yang mengandung bahan pengawet, sehingga asam lambung meningkat. Kemudian disusul dengan penyakit influenza atau flu, penyakit ini diakibatkan salah satunya karena perubahan cuaca dan kebanyakan menyasar anak kecil. “Kalau ISPA itu lebih kepada saluran ke pernapasan, sedangkan Flu itu cuma biasa saja tidak disertai dengan sesak nafas,” kata Tatang.
Upaya pencegahan dari semua penyakit ini, lanjutnya, masyarakat harus menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), perawat Puskesmas Kutamukti terus mengedukasi pengunjung untuk berperilaku hidup sehat dan bersih mulai dari menjaga kebersihan lingkungan sampai kesehatan individu. Pihaknya menambahkan, pengunjung puskesmas per bulan Juni ini ada peningkatan dari bulan sebelumnya, namun belum begitu normal seperti sebelum adanya wabah Covid-19. “Waktu PSBB paling banyak itu 350 (pengunjung), kalu hari normal bisa sampai diatas seribu,” paparnya.
Tercatat yang tergolong dari sepuluh penyakit terbanyak per Bulan Juni di Puskesmas Kutamukti diantaranya sakit kepala, panas, diduga diabetes, kelainan jiwa dan gatal-gatal. (mra)
