Pasokan Air Aman

Petani Telagasari dan Tempuran Tenang
TELAGASARI, RAKA – Memasuki musim tanam gadu, meski banyak daerah mengalami kekeringan karena kurangnya pasokan air, namun untuk area pesawahan Telagasari-Tempuran diklaim stabil. Hal tersebut dikatakan Mantri Pengairan Seksi Telagasari Golongan 3 Muhdi saat dikonfirmasi Radar Karawang, Rabu (3/7). “Saya juga dengar banyak wilayah yang kekeringan, tapi selama saya tugas di PJT 2 seksi Telagasari khususnya di golongan 3, untuk Desa Pasirmukti, Kecamatan Telagasari, Desa Lemahsubur dan Desa Lemahmakmur Kecamatan Tempuran, selama hampir 10 tahun ini tak pernah mengalami kekeringan,” ujarnya.
Adapun keluhan beberapa petani di Desa Lemahsubur yang harus memompa air untuk mengairi area pesawahannya saat menjelang tanam, karena sawah tersebut merupakan jenis sawah tadah hujan. Sekalipun mendapat pasokan air, bukan dari aliran sekunder melainkan dari saluran pembuang atau biasa disebut apur.
Menurutnya, kekurangan air yang terjadi di beberapa daerah tak berimbas kepada wilayah kerjanya. Bahkan, kondisi saluran air untuk mengairi pesawahan Kecamatan Telagasari dan Kecamatan Tempuran dinyatakan cukup. Justru, hingga saat ini dia jarang sekali melihat kondisi irigasi aliran sekunder ini surut. “Alhamdulillah pasokan air aman, dan kita pun sudah jarang sekali melihat air irigasi surut hingga kelihatan dasarnya,” ucapnya.
Jika saatnya musim tanam seperti saat ini, lanjut Muhdi, dia sering mengimbau kepada para petani agar mereka siap sedia untuk melakukan tanam. Meskipun kadang imbauannya ini dianggap angin lalu oleh beberapa petani, namun dia anggap itu bagian dari tugasnya. “Saya sering imbau kepada para petani agar mereka siap tanam. Hampir satu minggu kemarin mengimbau kepada petani, tapi baru sekarang digubris,” ujarnya.
Disinggung tentang tidak kompaknya petani dalam melakukan tanam, hingga berakibat tidak putusnya siklus hama, kata Muhdi, berawal dari ketegasan pemerintah yang kendur. Padahal jika pasokan air diatur secara bergantian untuk masing-masing daerah, petani pun akan mengikuti intruksi dan arahannya. “Beri saja ketegasan, misalkan untuk musim ini pasokan air untuk wilayah 1 terus ke 2, hingga bergantian. Jadi siklus hama pun akan terputus, dan petani pun akan kompak dalam melakukan tanam,” pungkasnya. (rok)