Uncategorized

Pasrah Rumah Reyot

BERALASKAN TANAH: Tiga orang anak kecil menuju rumahnya yang beralaskan tanah. Hingga kini tercatat ratusan rumah dalam keadaan tidak layak di Desa Ciwaringin, Kecamatan Lemahabang.

Jatah Rulahu Terlalu Sedikit

LEMAHABANG WADAS, RAKA – Warga miskin harus banyak bersabar. Apalagi jika rumahnya sudah tidak layak. Seperti yang terjadi di Desa Ciwaringin, Kecamatan Lemahabang, tepatnya di Dusun Bubulak banyak ditemui rumah reot. Sayangnya, rumah lawas dengan bilik itu, masih belum tersentuh pembangunan rumah layak huni (rulahu) akibat pembatasan jatah setiap tahun. “Rumah rusak mah sudah lama dibiarin saja, kan nunggu ada perbaikan dari pemerintah. Tapi gak ada yang survei juga, sudah mau roboh,” kata warga Bubulak, Sopiah kepada Radar Karawang.

Warga lainnya, Sukanda mengaku rumahnya masih rumah panggung dan dibangun sejak era Orde Baru. Sampai saat ini, kondisi rumahnya masih bertahan tapi sudah lapuk. “Rumah saya peninggalan lama, sudah banyak penyangga agar tidak roboh sebab nunggu bantuan pemerintah, gak tahu juga kapan,” keluhnya.

Kades Ciwaringin Ocih mengakui, rumah reot di desanya masih banyak. Jumlahnya ratusan. Sementara Pemerintah Kabupaten Karawang hanya menjatah empat unit setahun, dan dari kantong pribadinya satu unit. “Jadi setahun hanya mampu membangun rulahu 5 unit saja,” ujarnya.

Di sisi lain, program Atap Lantai Dinding (Aladin) dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga tidak kebagian, walaupun sudah mengajukan. Kalau melihat jumlah rumah reot yang ada, kata Ocih, nampaknya gak bakalan tuntas sampai akhir jabatannya. Kecuali ada program perbaikan rumah masal yang langsung turun minimal setahun 30 unit. “Wah, jumlahnya ratusan rumah rusak mah, gak bakalan tuntas sampai akhir jabatan,” katanya.

Lebih jauh Ocih menambahkan, rumah reot bukan saja banyak di Dusun Bubulak, tetapi juga dusun lainnya. Masyarakat tidak tahu menahu ketika rumahnya sudah semakin parah, karena banyak yang mengeluh kepadanya soal rumah rusak. “Saya berharap pemerintah bisa adil soal pemerataan, karena pengajuan sudah sering dilakukan, tapi ketika jatah sedikit mau bilang apa,” katanya. (psn)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button