PURWASARI, RAKA – Setiap kecamatan tentu memiliki seksi ketentraman dan ketertiban (trantib), atau yang biasa kita kenal sebagai Satpol PP tingkat kecamatan. Tugas Satpol PP adalah menegakkan peraturan daerah, namun di tingkat kecamatan mereka juga kerap terlibat dalam setiap peristiwa yang terjadi di lingkungan masyarakat.
Salah satu anggota Satpol PP Kecamatan Purwasari Darim (37) bercerita, dirinya telah menjadi bagian dari tantrib kecataman selama sembilan tahun, tepatnya sejak 2011. Tugasnya sehari-hari adalah menjaga aset kecamatan, terutama dari tindak pencurian. Di luar itu dia juga mempunyai kewajiban menjaga ketertiban umum, dan memantau terus agar lingkungan masyarakat selalu tentram. “Jadi apa yang terjadi di lingkungan kita memang harus tahu, kalau ada keributan ya kita yang tangani duluan,” tuturnya.
Bukan hanya itu, Satpol PP juga mesti selalu siaga kebencanaan baik itu bencana alam seperti banjir, atau bencana lainnya seperti kebakaran. Bahkan masalah kriminalitas maupun musibah tertentu juga Satpol PP kerap terlibat. “Pernah waktu itu ada yang tenggelam di irigasi, kita juga ikut membantu mencari,” ceritanya.
Meski banyak tanggung jawab yang diemban oleh Satpol PP, Darim mengaku selama ini menikmati pekerjaannya. Ia sendiri menganggap dengan pekerjaannya ini dapat membantu masyarakat, yang jika dilakukan dengan ikhlas akan bernilai ibadah. Selain bisa membantu masyarakat, hal yang disenanginnya dari pekerjaan ini adalah dapat mengenal dan berbaur dengan banyak orang di setiap lingkungan yang ditemuinya. “Lebih dekat dengan pemuda, tokoh masyarakat, dan lainnya,” ujarnya.
Entah mengapa Darim enggan mengungkapkan penghasilannya sebagai Satpol PP, tapi dia mengaku bersyukur dengan penghasilannya selama ini. Yang paling penting baginya adalah masyarakat Purwasari bisa turut menjaga kemanan dan ketertiban lingkungan. Meski ada Satpol PP yang selalu siap bertugas. Karena menurutnya menciptakan lingkungan yang tentram dan tertib adalah kewajiban bersama. (cr5)
