Uncategorized

Patung di Monumen Rawagede Berbahaya

RAWAMERTA, RAKA – Pemerintah Kabupaten Karawang diingatkan agar memperhatikan kondisi monumen pahlawan Rawagede. Saat ini beberapa bangunannya perlu ada perbaikan, terutama plapon ruangan patung yang mulai keropos, selain benteng bergambar relief bagian belakang juga telah miring.

“Plaponnya sudah pada rapuh. Kan, banyak pengunjung tuh, khawatirnya malah mencelakakan mereka,” ujar pengurus monumen pahlawan Rawagede Iyad, Selasa (16/10) seraya menambahkan sejak dibangunnya monumen itu tahun 1995 silam sampai sekarang belum pernah tersentuh perbaikan.

Selain plapon yang berada di dalam ruangan, lanjut Iyad, benteng di bagian belakang yang bergambar ukiran kondisinya juga sudah miring kedepan. Menurut itu, itu kondisi berbahaya, terlebih relief benteng itu yang paling banyak mendapat kunjungan. “Saya mah kahawatir nimpah pengunjung aja, karena posisinya sudah miring,” ucapnya.

Sementara menurut Buldani (28), pengunjung monumen tersebut, dia menyayang kondisi monumen pahlawan Rawagede yang mulai usang. Padahal, selain tugu Proklamasi Rengasdengklok dan Candi jiwa Batujaya, monumen ini juga bukti peninggalan sejarah yang seharusnya dapat dirawat. “Kalau terlalu kumuh sih engga, khususnya bagian luar yang masih nyaman untuk dijadikan beristirahat, tpi bagian dalam yang berisi patung itu kan penting juga,” ungkapnya.

Dirinya berharap pemerintah daerah agar meninjau langsung monumen di Rawamerta itu, biar nanti pemerintah daerah sendiri menilai bagaimana keadaannya. “Selain kota padi, Karawang juga disebut-sebut kota pangkal perjuangan, dan ini salah satu buktinya ya monumen pahlawan Rawagede ini,” tandas Buldani.

Terkait itu Sekretaris Komisi C DPRD H. Asep Ibe tidak menyangkal perlu ada regenerasi pemerhati sejarah. Khususunya yang hafal betul isi dan alur cerita sejarah Rawagede. “Maaf karena pa Sukarman pun sudah terlalu renta, dan seharusnya ada regenerasi dari kaum muda yang bisa meneruskan kepeduiannya terhadap nilai-nilai sejarah Rawagede,” ucapnya.

Sebelumnya, Sukarman pun berharap ada salahsatu dari kaum intelek ataupun pemerhati sejarah yang betul-betul ingin meneruskan kiprahnya. Karena, sangat disayangkan jika berbagai peninggalan sejarah selain bangunan ini sirna di telan zaman, khususnya cerita detil mengenai terjadinya pembantaian di Rawagede. (rok)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button