Pedagang Dadakan di Jalur Mudik Mulai Bermunculan
KARAWANG, RAKA- Menjelang arus mudik Lebaran tahun 2024, beberapa putaran balik atau U-Turn di wilayah Kabupaten Karawang ditutup. Untuk memenuhi kebutuhannya keluarganya, pengaturan lalu lintas atau Pak Ogah di U-Turn Jalan Raya Lingkar Tanjungpura memilih berjualan sementara di jalur mudik.
Warga Karawang Iwan (46) mengatakan, sebelum membuka warung kaki lima di jalur mudik, tepatnya di Jalan Lingkar Tanjungpura, dirinya berkerja sebagai tukang parkir di putaran balik sekitar Indo Grosir, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat. “Jadi tukang parkir lumayan juga penghasilannya tetapi sekarang U-Turn sedang dilakukan penutupan oleh kepolisian dan Dinas Perhubungan, karena jalur ini akan dilalui sebagai jalur mudik Lebaran. Karena enggak ada kerjaan akhirnya buka warung di sini, ” terangnya, pada Kamis (4/4).
Dia menjelaskan, pembukaan warung kaki lima ini bermodalkan dari hasilkan uang parkir yang terima dari masyarakat pada saat dirinya masih menjadi pengaturan lalu lintas. Kemudian uang yang diterima dari masyarakat dikumpulkan dan akhirnya dapat membuka usaha tersebut. “Setiap tahun pada arus mudik dan arus balik saya selalu berjualan di sini. Soalnya tempat parkirnya ditutup. Kalau juara di sini lumayan buat kebutuhan sehari-hari atau buat beli ayam nanti, ” jelasnya.
Kata Iwan, dirinya saat ini baru dua hari mulai berjualan di jalur mudik. Pemudik yang melintasi di jalur ini masih sepi sehingga yang membeli barang dagangannya sedikit . Kemungkinan warungnya akan ramai dikunjungi oleh pemudik pada Sabtu (6/4) malam. “Dua hari berjualan di sini, penghasilan perharinya mencapai Rp 100 ribu hingga Rp200 ribu. Kalau sudah ramai biasanya bisa sampai Rp 300 ribu lebih. Di sini harus kuat aja, karena harus buka 24 jam. Saya di sini berjaga bergantian dengan istri, saya berjaga dari malam sampai pagi dan istri saya berjaga dari pagi sampai malam, ” tutupnya. (zal)