
TES TERHENTI: Karang Taruna Wadas Telukjambe Timur keluar dari ruang tes.
KARAWANG, RAKA – Sekitar 120 calon tenaga kerja yang tengah mengikuti tes perekrutan di Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Karawang, Jumat (18/10), dikabarkan dibubarkan Karang Taruna Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur.
Suasana perekrutan karyawan PT Fujita mendadak panas, setelah sekelompok orang dari Karang Taruna Desa Wadas datang dan menghentikan tes. Padahal, tes ini legal dan semua calon tenaga kerja yang mengikuti tes untuk perekrutan PT Fujita itu merupakan warga Karawang. Bahkan, ada 30 orang merupakan warga sekitar perusahaan.
Saat dihubungi, Ketua Karang Taruna Desa Wadas Bahtiar Sandra mengatakan, kedatangan dia bersama beberapa anggotanya untuk mengklarifikasi kepada pihak perusahaan. Sebelumnya, dari lingkungan sudah dua kali melakukan kunjungan ke perusahaan namun tidak ada respon. Untuk itu, saat mendengar dari media sosial ada perekrutan dari PT Fujita, dia dan rekan-rekannya langsung bergerak ke Disnaker. “Tadi bukan membubarkan. Tapi klarifikasi dan menegur kepada perusahaan agar menunda pengetesan. Karena pihak lingkungan tidak diberikan informasi adanya lowongan kerja,” kata Pupu, panggilan Bahtiar, Jumat (18/10).
Setelah dilakukan mediasi oleh pihak kepolisian dan Kepala Disnakertrans Karawang, kata dia, pengetesan kembali dilanjutkan. Namun dia meminta dari pihak lingkungan untuk diprioritaskan dan ada kebijakan 50 persen bagi warga lingkungan ketika ada lowongan kerja. “Menyarankan agar ada kebijakan untuk lingkungan. Karena selama lima tahun terakhir tidak ada warga dari Desa Wadas yang bekerja di PT Fujita yang mutlak berada di wilayah Desa Wadas,” ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang Ahmad Suroto mengatakan, pembubaran seleksi calon tenaga kerja di Disnaker terjadi karena miskomunikasi. “Pengetesan untuk masuk PT Fujita yang ada di wilayah Desa Wadas, Telukjambe Timur. Karena dari Karang Taruna tidak dilibatkan dalam perekrutan. Miskomunikasi aja. Sudah dilanjutkan kok tadi langsung setelah bertemu dengan saya,” kata Suroto, saat dihubungi Radar Karawang.
Suroto mengatakan, kurang lebih 120 tenaga kerja yang mengikuti pelaksanaan tes dan semuanya merupakan warga asli Karawang. Bahkan 30 orang diantaranya juga dari wilayah Telukjambe Timur. “Semuanya warga Karawang KTP Karawang. Bahkan ada juga 30 orang dari daerah Telukjambe Timur,” kata dia.
Masih dikatakan Suroto, pihak Karang Taruna meminta agar perekrutan bisa memprioritaskan orang pribumi, termasuk Desa Wadas. “Ya tadi sudah bertemu dan ada kesepakatan, agar diakomodir warga sekitar tapi mekanisme tetap melalui satu pintu di Disnaker,” tambahnya.
Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsyari menyayangkan sikap oknum Karang Taruna tersebut. Kalaupun memang ingin ada orang Wadas yang ingin bekerja, diminta mengikuti tahapan. “Kita sama-sama berjuang untuk warga Karawang. Dan Karawang itu bukan hanya Wadas. Bagaimana dengan orang Cilebar, Cilamaya, Purwasari, jadi semuanya Karawang,” ucapnya. Dia meminta agar menyampaikan aspirasi dengan cara yang baik. “Tidak dengan tindakan premanisme berkedok Karang Taruna,” pungkasnya. (nce)