Pedagang Ngeluh Sepi Pembeli
PASAR CIKAMPEK 1: Suasana di depan Pasar Cikampek 1. Pedagang di dalam pasar mengeluhkan sepinya pembeli, sehingga pendapatan berkurang. Apalagi, biaya sewa kios cukup mahal.
CIKAMPEK, RAKA – Pedagang Pasar Cikampek 1 mengeluhkan sepinya pembeli. Sementara, setiap hari harus membayar retribusi dan juga harus membayar sewa kios.
Salah satu pedagang pakaian Pasar Cikampek 1, yang enggan disebutkan nama mengatakan, setiap hari dia membayar Rp7.500 untuk biaya kebersihan dan keamanan. “Kalau bagi pedagang yang tidak menggunakan token pulsa, hanya membayar retribusi Rp5 ribu perharinya,” ujarnya, kepada Radar Karawang, Rabu (23/10).
Besaran retribusi tidak membebaninya. Namun, jika pengunjung sepi, pasti para pedagang mengeluh, karena biaya pendapatan berkurang. Selain itu, dia membuka usaha di tempat tersebut, menyawa kios dengan harga pertahun belasan juta. “Saya sewa kios Rp17 juta pertahun, dengan ukuran 3×3. Soalnya saya menyewa sama tempat ini kepada pemiliknya langsung, bukan melalui PT ALS,” ungkapnya.
Hal senada dikatakan pedagang lainnya, yang juga enggan disebutkan namanya menuturkan, biaya sewa kios berbeda-beda, dilihat dari lokasi. “Karena tempatnya strategis ada di depan, jadi biaya sewa kios kepada pemilik Rp17 juta pertahun, itu belum biaya retribusi. Saya bayar retribusi perhari, sebesar Rp7.500 perhari, untuk biaya keamanan dan kebersihan, serta listrik,” ungkapnya.
Direktur PT ALS Henny Hadade mengatakan, pengelolaan Pasar Cikampek 1 terserah internal pengelola. “Kita pengelolaannya normatif. Meminta retribusi kepada pedagang Rp5.000 sampai Rp7.000 perhari. Soalnya, kita juga mempekerjaan untuk keamanan dan kebersihan,” paparnya.
Pihaknya mengelola Pasar Cikampek 1 seluas 2 hektare. Jumlah kios sekitar sebanyak 1.700, terdiri dari lantai satu dan dua. “Sebenarnya tidak benar jika harus menyewa kios sampai Rp17 juta pertahun, jika ada silahkan datang ke kantor. Soalnya, kita menyewakan kios Rp7,5 juta pertahun jika dibayar kontan, kalau untuk bulanan sebesar Rp750 ribu perbulannya,” tuturnya.
Ia mengaku, saat ini masih ada kios yang kosong. Selain bisa disewakan juga bisa dibeli. “Sebagian kios masih ada yang kosong. Untuk sekarang kita tidak membuka harga bagi orang yang mau membeli. Soalnya, mau ada penggantian PT ALS menjadi PT HGP,” akunya.
Henny meminta, pemerintah daerah tidak ikut campur dalam pengelolaan pasar, karena Pasar Cikampek sudah milik ALS. “ALS sudah memiliki segalanya, pemda jangan ikut campur dalam pengelolaan Pasar Pemda Cikampek. Karena kami tidak melangggar peraturan,” pesannya. (acu)