CikampekHEADLINE

Pejabat Datang Silih Berganti Tidak Ada Pengaruh

HITAM TERUS: Pencemaran di Sungai Cilamaya tak kunjung selesai.

JATISARI, RAKA – Pencemaran Sungai Cilamaya bukan kali ini terjadi, tapi sudah belasan tahun. Berbagai pihak mulai dari tingkat pusat hingga kabupaten sudah datang silih berganti, berkali-kali air diambil sebagai sampel tapi tidak ada pengaruhnya.

Ucup (18), warga Desa Situdam, Kecamatan Jatisari menerangkan, kondisi bau tak sedap dan hitam pekat dari air Sungai Cilamaya sudah tidak heran lagi. Soalnya, sudah belasan tahun pun belum bisa teratasi. “Padahal, kemarin-kemarin dengan kabar, sudah berbagai pihak mulai dari dewan, dinas dan pencinta lingkungan berdatangan ke Bendung Barugbug, tapi nyatanya belum bisa teratasi sampai sekarang,” terangnya, Selasa (4/8).

Sementara itu Yuyun (43), warga Desa Situdam menambahkan, jarak rumahnya tidak jauh dengan aliran sungai Barugbug. Dia sangat berharap, kepada pemerintah bisa serius dalam mengatasi permasalahan tersebut. “Ya mau gimana lagi, saya cuma warga biasa. Seharusnya pemerintah bisa mengatasi permasalahan Bendung Barugbug biar kembali jernih. Kalau dibiarkan terus menurus ya warga yang menjadi korban, harus selalu mencium aroma bau tak sedap, khawatir terserang penyakit karena tidak baik untuk kesehatan,” keluhnya.

Kepala Desa Situdam Iwan Kurniawan mengaku, meski berbagai pihak sudah datang ke Bendung Barugbug. Namun, tetap saja belum bisa teratasi. Air bendungan masih terlihat hitam pekat dan tercium aroma bau tak sedap. “Pemerintah desa dan pihak lain pun sudah mendorong agar air bendungan barugbug bisa kembali jernih, namun tetap saja belum bisa teratasi. Saya harap, pemerintah bisa serius mengatasi permasalahan ini, kasian sama masyarakat tidak bersalah menjadi korban,” pungkasnya. (acu)

Related Articles

Back to top button