
KARAWANG, RAKA- Sejumlah pelajar asal Cilamaya dikabarkan ditangkap polisi di Jakarta saat ikut unjuk rasa menolak Undang-undang Cipta Kerja, Kamis (8/10). Beruntung, penahanan mereka tidak berlangsung lama dan bisa kembali pulang.
Unjuk rasa besar-besaran menolak UU Cipta Kerja terjadi kemarin di Jakarta. Berbagai aliansi gelar aksi masa, mulai dari serikat buruh, mahasiswa, bahkan para pelajar pun ikut menyuarakan tuntutannya. Namun, perjalanan tuntutan para pelajar tak semulus yang di harapkan. Diantara para pelajar, banyak yang diamankan pihak kepolisian di Jakarta, diantaranya para pelajar di Kecamatan Cilamaya Wetan.
Kepala Desa Tegalwaru Aruji Atmaja mengaku menerima laporan dari staf desanya, jika salah seorang dari pelajar yang diamankan polisi saat melakukan aksi merupakan warganya. Orang tua pelajar tersebut sudah ke Jakarta untuk menjemput. “Untuk orang tua sedang meluncur, kebetulan itu salah satu anak dari warga kami,” ucapnya.
Dari informasi yang beredar, ada sekitar 10 pelajar dari Cilamaya Wetan dan Tempuran yang ikut diamankan. Namun untuk yang lainnya masih dalam pantauan kepala desanya masing-masing. Seperti di Desa Muara, Desa Muara Baru dan Desa Cilamaya.
Kapolsek Cilamaya membenarkan adanya pelajar asal Cilamaya yang diamankan. Namun, dia tidak mengetahui secara pasti kronologis penangkapan tersebut. “Infonya ikut demo. Silahkan rekan-rekan kades untuk dapat menghubungi orang tuanya,” singkat Kapolsek Cilamaya Kompol Sutedjo SH. (rok)