HEADLINE
Trending

Pelajar Disabilitas Diajak Belajar Fotosintesis

PURWAKARTA, RAKA – Dalam mengembangkan pendidikan karakter bagi pelajar, termasuk bagi peserta didik disabilitas, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta melalui Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Rumah Tumbuh mengajarkan pembuatan Photosynthetic Bacteria kepada belasan peserta didik penyandang disabilitas, yang berlangsung di Bale Pancaniti Purwakarta.

Kegiatan yang diikuti oleh 15 anak disabilitas dari SLB Purwakarta dari SMP hingga SMA yang datang bersama empat pendamping merupakan salah satu pembelajaran vokasional pertanian yang ada di SLB. Pelatihan tersebut juga menghadirkan narasumber fasillitator TdBA Disdik Purwakarta, Widiasaranty Hidayat.

“Adapun kegiatan yang dilakukan selain membuat fotosintesis adalah berkeliling kebun, melihat bedegan, leuit, kandang ayam, belajar mengenal macam-macam ayam, macam-macam tanaman, ciri-ciri kompos dan belajar pindah tanam dari greenhouse ke bedegan,” ujar Widia, Kamis (26/9).

Anak-anak SLB tersebut, sambung dia, terdiri dari anak-anak autis, tuna rungu, tuna wicara dan lain-lain. Terlihat antusias karena bisa belajar langsung dan praktek di Rumah Tumbuh. Dibalik kekurangan, banyak kelebihan yang mereka miliki, bahkan diketahui beberapa siswa ada yang sudah juara nasional membuat kriya dari kayu, serta juara nasional melalui kemampuan tata rias. “Dari pembelajaran yang mereka dapat kemudian mereka membuat kesimpulan dari hasil prakteknya,” ucap Widya.

Widia mengungkapkan bahwa ini merupakan pengalaman pertama baginya mengisi pelatihan untuk anak disabilitas. Ia mengaku itu merupakan pengalaman yang menyenangkan, sebab mengajari anak-anak SLB sama artinya belajar sabar dalam mendidik, namun bisa melihat keunikan masing-masing anak. “Menjadi tahu bahwa setiap anak Istimewa dan setiap anak layak mendapatkan hak yang sama bagaimanapun kondisinya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Disdik Purwakarta, Purwanto mengatakan, pendidikan karakter yang ia gaungkan tak terlepas dari transformasi pendidikan dengan lingkungan. Pihaknya tengah mengembangkan pusat transformasi pendidikan lingkungan dan pangan dalam satu kawasan berbasis Arboretum Bambu Linuhung. “Anak-anak didik kita harus diperkenalkan dengan lingkungan,” pungkasnya. (yat)

Related Articles

Back to top button