Pelajar Rentan Jadi Korban Trafficking
LEMAHABANG, RAKA – Praktik perdagangan manusia bisa menyasar siapa saja. Tua, muda, hingga pelajar. Apalagi warga Kabupaten Karawang sering dijadikan target mafia trafficking. Mulai dari jeratan prostitusi hingga buruh migran ilegal.
Berkaca pada hal itu, Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Karawang menyalurkan buku yang diterbitkan Nexus Institut dan Kementerian Sosial (Kemensos) itu didominasi tentang pencegahan perdagangan manusia ke SMAN 1 Lemahabang.
Pengelola perpustakaan SMAN 1 Lemahabang, Bellavia Berlianti mengatakan, dia mengapresiasi buku yang telah diberikan dari SBMI. Menurutnya, mayoritas siswa yang datang ke perpustakaan sesuai dengan kebutuhan pelajaran atau tugasnya. Namun tak jarang bagi mereka yang suka membaca, mencari buku umum untuk dipahami.
Ketua SBMI Karawang Didin Sakri Haerudin mengatakan, secara estafet pihaknya memberikan buku pencegahan perdagangan manusia ke sejumlah lembaga pendidikan dan pemerintahan desa.
Adapun jumlahnya memang tidak banyak, namun melihat sisi manfaat dari buku ini dinilai tepat bagi siswa. Setidaknya, melalui buku ini mereka dapat mengetahui upaya perdagangan manusia. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan siswa yang berada di usia produktif menjadi sasaran perdagangan manusia. Karena bukan saja di kalangan buruh migran, tetapi juga usia produktif. Menurutnya, perdagangan manusia itu bukan hanya pada konteks jual beli manusia secara fisik untuk kepentingan bisnis. Pelanggaran penyaluran kerja, penipuan tempat kerja dan lainnya juga termasuk kategori perdagangan manusia. “Jadi, masyarakat desa dan anak-anak sekolah yang terpelajar harus bisa paham benih-benih dari perdagangan orang, dan harus kemana melaporkannya. Setidaknya, SBMI ini jadi bagian dari upaya pencegahan perdagangan orang itu sendiri di Karawang,” pungkasnya. (rok)