Purwakarta

Sungai Garunggang Telan Korban

CARI KORBAN: Warga dan petugas dari Satpolair Polres Purwakarta melakukan pencarian korban tenggelam di Sungai Garunggang.

Anak SMP Tewas Tengelam

PURWAKARTA, RAKA – Kisah tragis menimpa Rifan Noviansyah (14), pelajar salah satu SMP di Kabupaten Purwakarta. Ia ditemukan tewas tenggelam di Sungai Garunggang. Nasib nahas itu bermula saat Rifan mencari ikan bersama lima temannya, Rabu (18/11) lalu, sekitar pukul 13.00 WIB di Kampung Brecek, Desa Tajursindang, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta.

Insiden itu bermula ketika korban yang merupakan warga Kampung Cireundeu, Desa Sukamaju, Kecamatan Sukatani, itu berniat mencari ikan di Sungai Garunggang. Sekiar pukul 13.00 WIB, korban bersama kelima temannya berangkat menuju TKP dengan tujuan akan mencari tutut dan menjala ikan, dan tiba di lokasi kejadian sekira jam 01.30 WIB.

Saat itu, teman korban bernama Ayad (14) langsung menjala ikan sendirian, sedangkan temannya yang lain yakni Mulyadi bersama Gugun berenang. Kemudian di tempat yang berbeda korban dan temanya Asum serta Andri ikut berenang juga.
“Pada saat Mulyadi selesai berenang, dirinya mendengar suara yang memanggilnya dan melihat Asum dan Andri sudah berada di pinggir sungai, tetapi korban tidak diketahui keberadaannya,” terang Kasatpolair Polres Purwakarta AKP Jajang Sukandar.

Setalah tak melihat korban, sambung Jajang, Ayad dan Mulyadi, serta dibantu oleh masyarakat berupaya mencari dengan menggunakan rakit bambu, juga perahu kecil di tempat korban terakhir diketahui berenang. “Saat dilakukan pencarian pada hari itu tidak ditemukan keberadaan korban,” bebernya.

Lalu, kata Jajang, pada Kamis 18 November 2021 sekira pukul 08.30 WIB, korban ditemukan oleh warga dalam keadaan sudah meninggal. “Korban ditemukan meninggal dengan posisi ditemukan kira-kira enam meter dari tempat korban terakhir hilang dan diketahui korban berenang di kedalaman tiga meter. Diduga kuat, korban tak pandai berenang hingga kemudian tenggelam,” ungkapnya.

Jajang mengatakan, dari hasil pemeriksaan jasad korban, tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Korban meninggal lantaran terlalu banyak minum air saat mencoba berenang. “Korban murni tenggelam tidak ada unsur kecelakaan atau laka air dan tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban. Saat ditemukan korban dalam keadaan tidak memakai baju dan hanya memakai celana pendek saja,” jelasnya.

Dia menambahkan, pihak keluarga menolak dilakukan otopsi pada jenazah korban dan menerima peristiwa ini sebagai takdir. “Keluarga korban menolak untuk Visum et repertum. Korban langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman,” tandasnya. (gan)

Related Articles

Back to top button