Pelayanan di Kecamatan Klari Dilakukan Dua Tahap
CEK DATA : Siswa yang prakerin di Kecamatan Klari saat mengecek berkas yang diajukan warga.
KLARI, RAKA – Untuk mengantisifasi terjadinya antrean saat pelayanan, pegawai Kecamatan Klari lakukan pelayanan dua tahap. Kasie Pelayanan Umum Kecamatan Klari Midah Hamidah mengatakan, Kecamatan Klari menjadi salah satu kecamatan yang paling ramai dikunjungi. Pasalnya, dalam satu hari bisa melayani 100 sampai 150 orang yang akan membuat suket, KK dan banyak pelayanan lainnya. “Dari pagi sampai sore kita sibuk terus, saking sibuknya kita harus giliran istirahatnya juga,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Senin (11/11).
Ia menambahkan, dengan jumlah warga yang begitu banyak, membuat warga harus rela antre bahkan sebagian warga harus rela menunggu di luar. Karena terbatasnya luas ruang tunggu pelayanan. “Ya bayangkan saja yang menunggu bisa sampai 100 orang, jadi wajar kalau ruang pelayanan tidak mencukupi,” tambahnya.
Ia mengaku, untuk mengantisipasi agar tidak terjadinya antrean, pihaknya melakukan sistem pelayanan dua tahap, salah satu contohnya pada saat pembuatan suket KTP. Di hari pertama, prtugas hanya akan melayani sampai pada tahap perekaman saja. Sedangkan di hari kedua, suket akan dicetak dan bisa diambil oleh warga.
Ia menilai, selain dapat mengatasi terjadinya antrean, hal itu tidak akan mengganggu pekerjaan warga. “Artinya mereka tidak harus antre dari pagi sampai sore, bahkan mereka tidak sempat kerja, makannya kita gunakan konsep ini biar warga juga tidak harus lama-lama antre,” akunya.
Masih dikatakannya, sistem dua tahap pun tidak diberlakukan untuk semua warga, apabila warga membutuhkan pelayanan secara cepat contohnya seperti pembuatan KK untuk persyaratan proses lahiran hal itu bisa ditangani langsung. “Beda lagi kalau kondisinya urgent ya, kita layani langsung dan kita pastikan tercetak saat itu juga,” katanya.
Pihaknya berharap, dengan diterapkannya sistem dua tahap tersebut, bisa meningkatkan ketertiban serta kondusifitas pelayanan di Kecamatan Klari. “Minimal warga tidak kesal menunggu, lagian kalau terlalu banyak antrean membuat kita kurang fokus juga, jadi kita terapkan hal ini,” paparnya.
Sementara itu, warga Dusun Duren, Desa Durem Risnawati mengungkapkan, tidak merasa diberatkan dengan adanya sistem dua tahap yang diterapkan oleh petugas kecamatan, tentunya dengan begitu warga tidak akan kesulitan dan berdesak-desakkan saat di ruang pelayanan. “Ya tidak apa-apa sih, mendingan balik dulu abis itu besok kesini lagi, jadinya kita tidak usah desak-desakan, mungkin ini cara petugas supaya warga tidak kesulitan saat berkunjung ke kecamatan,” pungkasnya. (mal)