KARAWANG

Pemakaman Pasien Corona Aman

PEMAKAMAN PASIEN CORONA: Sejumlah relawan penggali kubur mengenakan alat pelindung diri saat mau menguburkan pasien corona yang meninggal di Desa Karangjaya.

Dulu Sering Ditolak Warga, Kini Mulai Biasa

KARAWANG, RAKA – Dulu saat corona mulai mewabah di Karawang, banyak warga yang was-was saat jenazah pasien corona akan dimakamkan di wilayahnya. Bahkan ambulans pengangkut jenazah tersebut ada yang sampai diusir warga. Kini, hal itu sudah biasa. Dan warga tidak lagi melakukan penolakan.

Seperti yang terjadi saat pemakaman dua orang pasien corona yang memiliki penyakit penyerta meninggal dan dimakamkan secara protokol kesehatan, kemarin. Pertama warga Desa Bengle, dimakamkan di TPU sirna Raga, Dusun Krajan 1 RT 001/001, Desa Bengle, Kecamatan Majalaya. Kedua, warga Karangjaya, Tirtamulya dimakamkan di TPU Kampung Karangmulya, Desa Karangjaya.

Kanit Intelkam Polsek Majalaya Aipda Arief Hidayat mengatakan, pemakaman warga Bengle berlangsung pukul 09.30 sampai 11.20 WIB. Hadir dalam kegiatan pemakaman tersebut satgas pemakaman Covid-19 Desa Bengle yang dipimpin oleh Camat Majalaya Agus Kurnia. Kapolsek Majalaya Iptu Totok Bagja, Kades Bengle Lia Amallia. Babinsa Serka Made W, Bhabinkamtibmas Aiptu Eka, Kepala Puskesmas Bengle Isnawati, dan keluarga alamarhum. “Riwayat singkat almarhum menurut informasi dari pihak keluarga, almarhum pada hari Senin 21 Juni diperiksa kesehatan ke klinik Azahria Desa Kondangjaya, diswab hasilnya positif corona, kemudian meninggal pada hari Minggu sekira pukul 05.15 di rumah. Adapun penyakit bawaan nya adalah hipertensi,” ungkapnya.

Sementara itu, pemakaman warga Karangjaya dihadiri oleh Kades Karangjaya, Bhabinkamtibmas Aiptu Ahmad Syarifudin, Babinsa Desa Karangjaya Serda Sugondo. Menurut keterangan keluarga, almarhumah sakit sejak hari Kamis 24 Juni dan dirawat di Rumkit Fikri Medika karena mengalami sesak napas, kemudian meninggal dunia pada Sabtu 26 Juni pukul 23.00 WIB.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Karawang Fitra Hergyana menyampaikan, saat ini Karawang kekurangan tenaga kesehatan untuk penanganan Covid-19. Karena, para dokter, perawat maupun petugas lain di bidang kesehatan banyak yang terpapar. “Jujur ini berat sekali. Pasien terus bertambah. Tenaga kesehatan kami banyak yang terpapar, ruang inap di RS juga penuh,” ujar Fitra.

Kondisi seperti ini membuat Pemkab bergerak cepat dengan mengirimkan surat permohonan bantuan tenaga medis/kesehatan ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Beberapa tenaga medis yang sangat dibutuhkan yakni dokter dan perawat. “Masyarakat yang mau jadi relawan dalam menghadapi pandemi ini juga bisa daftar ke indorelawan.org,” ujar Fitra.

Satgas Covid-19 tak henti-hentinya mengajak agar masyarakat patuh protokol kesehatan 5M. Yakni menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan/tidak berkerumun, dan membatasi mobilitas. (psn/tr)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button