Pembangunan Fisik Belum Tuntas
SUDAH RUSAK : Salah satu ruas jalan di wilayah Desa Jatiluhur sudah mulai rusak. Warga meminta jalan itu kembali diperbaiki agar aktivitas bisa semakin lancar.
- Titik Longsor Fokus Garapan
PURWAKARTA, RAKA – Selama dua tahun terakhir pengembangan Desa Jatiluhur difokuskan pada pembangunan fisik. Hal itu dilakukan untuk menuntaskan pembangunan fisik di desa tersebut.
Madturi, Kepala Desa Jatiluhur mengatakan, di tahun 2019 pembangunan Desa Jatiluhur tak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. “Gak jauh beda, paling ada pembangunan jalan lingkungan, tembok penahan tanah, atau drainase juga fasilitas desa,” terangnya, kepada Radar Karawang, Selasa (10/09).
Ia juga mengatakan, saat ini pihaknya sudah menyelsaikan pembuatan tembok penahan tanah (TPT) di beberapa titik, untuk mengantisipasi daerah rawan longsor. “Pembuatan TPT di dua tempat di RT 16 dan RT 11 pengecoran di RT 08 RT 01. Dialokasikan juga untuk jalan lingkungan di RT 08. Seluruh anggarannya senilai Rp679.000.000,” paparnya.
Ia juga mengatakan, selama mengelola dana desa, pihaknya tidak pernah mengalami kekurangan atau pun kelebihan anggaran. Pasalnya segala alokasi dana harus sesuai dengan rencana alokasi anggaran. “Gak ada lebih, udah pas sesuai RAB. Tidak pernah kurang karena sesuai dengan juklak,” terangnya.
Ia juga mengaku, selalu melibatkan aparat desa ketika akan mengambil kebijakan, pembahasan kebijakan tersebut dibahas terlebih dahulu dengan bamusdes untuk selanjutnya dilakukan realisasi. “Tentu melibatkan seluruh aparatur desa. Selalu ada musyawarah setiap ada kebijakan tidak bisa berbuat sembarangan,” jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, rencana selanjutnya ada penambahan fasilitas kantor, khususnya membuat aula. Pada tahun 2018 dialokasikan ke fasilitas kantor untuk banprov, tapi saat ini dialokasikan kepada hal lain. “Untuk perbaikan fasilitas kantor gak boleh berturut turut dari banprov, harus ada jeda. Terkecuali kalau posyandu. Yang belum punya posyandu tinggal RW 01 dengan RW 02, tadinya mau dibikinkan tapi tanahnya amblas dan masuk jalan kabupaten, sudah diusulkan kepada bina marga tapi belum ada tindak lanjut,” pungkasnya. (ris)