Pembangunan Pasar Proklamasi Mangkrak
BELUM SELESAI: Anggota DPRD sidak pembangunan Pasar Proklamasi. Progres pembangunan Pasar Proklamasi baru 32 persen, padahal PKS antara pemerintah dan pengembang akan berakhir pada akhir Mei ini.
PKS Habis Bulan Mei
KARAWANG, RAKA – Proyek pembangunan pasar Proklamasi Rengasdengklok belum kunjung selesai, padahal Perjanjian Kerjasama Sama (PKS) antara pemerintah daerah dan pengembang PT Visi Indonesia Mandiri (VIM) berakhir bulan ini.
Pembangunan pasar Proklamasi yang dilakukan oleh PT VIM tidak sesuai jadwal alias mangkrak. Progres pembangunan pun hanya baru 32 persen. Anggota Komisi II DPRD Karawang Dedi Rustandi mengatakan dalam inspeksi mendadak yang dilakukan oleh rombongan legislatif Karawang dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) di Pasar Proklamasi ini menyoal mangkraknya pembangunan pasar yang tak kunjung beres. Kata anggota dewan yang akrab disapa Derus ini, dalam perjanjian kerjasama antara PT VIM dan Pemerintah Kabupaten Karawang dimulai sejak tahun 2019 sampai 27 Mei tahun 2021. “Kita evaluasi apa yang menjadi persoalan, yang pertama ada persoalan non teknis yang sifatnya masal yaitu pandemi salah satu penyebab utama kenapa ini bisa mandek,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Rabu (19/05).
Selain itu ada beberapa permasalahan di lapangan yang belum disepakati antara PT VIM dengan pedagang pasar diantaranya soal harga kios atau pembayaran. Terkait perjanjian kerjasama dan mangkraknya pembangunan pasar, Derus menegaskan harus adanya kepastian hukum, dan termasuk waktu batas penyelesaian pengerjaan pembangunan pasar. “Kita sepakati bahwa yang menjadi persoalan awal adalah penyesuaian PKS nya. Jadi ada addendum PKS nya yang menjadi tolak ukur kita,” katanya.
Derus berharap pengerjaan proyek pembangunan pasar Proklamasi ini bisa selesai dalam satu tahun ini, dan itupun harus ada kerjasama dari para pedagang maupun pemerintah. “Kita sepakati satu tahun kedepan selesai semuanya, harapannya itu” ujarnya. Sementara, Humas PT VIM Agung DJ mengatatakan yang sudah mendaftar untuk memesan kios di Pasar Proklamasi Rengasdengklok sebanyak 572 pedagang. “Pembangunan baru 32 persen,” pungkasnya. (mra)