Bersihkan Sampah Plastik di Sekolah

PURWAKARTA, RAKA – Permasalahn sampah plastik menjadi perhatian khusus oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta terutama di lingkungan sekolah. Pihak sekolah dianjurkan untuk bisa menyelesaikan persoalan sampah plastik tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Purwanto mengatakan, kebersihan lingkungan adalah salahsatu hal esensial yang mendukung praktek pendidikan. Diantaranya, yang menjadi sorotan Purwanto adalah terkait pengelolaan sampah plastik. “Tak hanya di hari pertama masuk sekolah (MPLS) para guru, kepala sekolah juga harus mampu menumbuhkan sifat kepedulian menjaga lingkungan, ciptakan kebersihan lingkungan sekolah. Kita harus memberikan contoh kepada peserta didik, membuang sampah pada tempatnya, kurangi konsumsi yang menimbulkan sampah plastik,” ucapnya.
Perilaku anak, imbuhnya, harus sangat diperhatikan oleh komponen sekolah, mulai dari penjaga sekolah, guru hingga kepala sekolah. Sebab, tingkat konsumsi anak-anak pada makanan berbungkus plastik sangat tinggi, belum lagi perilaku buang sampah sembarangan. “Kita perlu menyadarkan anak-anak kita melalui pendidikan bahwa sampah plastik ini akan jadi sumber masalah lingkungan dalam jangka panjang, sementara tingkat konsumsi anak-anak kita pada makanan berbungkus plastik sangat tinggi ditambah pada perilaku buang sampah sembarangan,” tegasnya.
Dia menambahkan, sampah botol atau tas plastik yang digunakan sehari-hari baru akan terurai sekitar 400–1.000 Tahun. Secara jangka panjang, kebiasaan tersebut sangat potensial berdampak buruk pada lingkungan luas. “Jika hal ini dibiarkan, maka kita membutuhkan waktu selama 400 hingga 1.000 tahun untuk menghancurkan sampah plastik tersebut. Artinya, kita memberikan warisan buruk kepada anak cucu kita. Jangan sampai hal ini terjadi,” urainya.
Masih dalam kaitannya dengan isu kebersihan lingkungan sekolah, Purwanto tak luput memberikan arahan untuk jajaran penjaga sekolah di Kabupaten Purwakarta, yang tengah diberikan perhatian khusus oleh pihaknya dalam bentuk fasilitas asuransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) dan tunjangan kerja (Kenaikan Honor). “Mari bersemangat menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Diniatkan karena ibadah kepada Allah SWT. Terlebih, agar para peserta didik semakin merasa nyaman dalam beraktifitas di lingkungan sekolah,” pungkasnya. (ris)