
Radarkarawang.id- Pembayaran biaya Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak lancar. Pemerintah telat bayar, dapur MBG ini tutup karena kehabisan modal.
Dapur MBG tersebut yaitu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Nagasari. Dapur ini kehabisan modal karena pemerintah punya utang Rp600 juta.
Utang sebesar itu merupakan Bantuan Pemerintah (BanPer) untuk periode 10–22 November 2025. SPPG Nagasari ini membawahi 3.890 penerima MBG.
Ketua SPPG Nagasari Manarul Busthomi mengatakan, pihaknya tidak memiliki cukup dana untuk membiayai pembelian bahan baku dan operasional distribusi makanan.
Akibatnya, seluruh kegiatan MBG berhenti sementara sampai pemerintah mencairkan anggaran. “BanPer periode 10–22 November 2025 belum kami terima,” katanya.
Baca Juga: Karawang ‘Poek’, 627 Ruas Jalan Kabupaten Tanpa PJU
“Karena dana untuk pembelanjaan bahan baku dan biaya distribusi tidak tersedia, kami mengajukan penghentian operasional sementara,” tambah Manarul, Rabu (12/11).
Menurut Manarul, total dana yang belum ia terima mencapai sekitar Rp 600 juta. Seharusnya sudah masuk sebelum tanggal 10 November.
Keterlambatan pencairan tersebut berdampak langsung terhadap pelaksanaan program yang setiap harinya melibatkan tenaga lapangan dan relawan.
Sebelum penghentian, menurutnya, SPPG Nagasari menyalurkan program MBG kepada 3.890 penerima setiap hari, yang terdiri dari siswa SD, SMP, PAUD, serta anak-anak di Posyandu.
Program MBG ini telah berjalan secara rutin dan mendapat sambutan positif. Masyarakat merasakan langsung manfaatnya terutama anak-anak dan keluarga penerima.
Akibat penghentian sementara tersebut, sebanyak 47 relawan dan pekerja kini terpaksa libur tanpa penghasilan. Kondisi ini tentu menambah beban bagi para pekerja harian yang menggantungkan penghasilan dari kegiatan MBG.
Masyarakat berharap program MBG berlanjut. Program ini bukan hanya soal makanan, tetapi juga bentuk perhatian pemerintah terhadap kualitas gizi anak.
“Meskipun sempat muncul beberapa isu miring, masyarakat tetap mendukung program ini karena manfaatnya nyata,” kata Manarul meneruskan.
“Ini komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, dengan memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat dan cerdas,” tambahnya.
Tonton Juga: Karawang Masih Lumbung Padi
MBG tidak hanya berfokus pada pemberian makanan gratis, melainkan upaya meningkatkan kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini.
“Kami berharap dana segera cair agar kami bisa kembali beroperasi dan menyalurkan makanan bergizi kepada anak-anak. Program ini sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang generasi muda kita,” tutupnya. (zal)



