Purwakarta

Peminat Hewan Kurban Turun

PASAR SENEN: Aktifitas jual beli di Pasar Ingon-ingon, Desa Ciwareng, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta. Pasar hewan ini hanya buka pada setiap hari Senin, mulai pukul 05.00 hingga pukul 14.00. Pengunjungnya banyak juga yang datang dari luar Purwakarta, bahkan tak sedikit dari luar Jawa Barat.

Efek Pandemi Corona

PURWAKARTA, RAKA – Jelang Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah, harga jual sapi dan kerbau di Pasar Ingon-ingon, Desa Ciwareng, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, perlahan mengalami kenaikan.
Kenaikan harga jual sapi dan kerbau tersebut bervariasi, berkisar antara Rp1 juta hingga Rp3 juta, tergantung umur atau besar kecilnya sapi.

Salah satu pedagang kerbau di Pasar Ingon-ingon Purwakarta, H Supian (64), asal Kecamatan Kiarapedes mengatakan, sebelumnya seekor kerbau siap potong per ekor seharga Rp16 juta, saat ini harganya mencapai Rp17 juta hingga Rp19 juta. “Kenaikannya berkisar satu hingga tiga juta rupiah. Biasa, kenaikan ini arena adanya momen Hari Raya Idul Adha,” ujarnya, saat ditemui di Pasar Ingon-ingon Ciwareng, Senin (5/7).

Ia mengaku, saat ini atau dua pekan menjelang perayaan Hari Raya Kurban, jumlah permintan atau penjualan sapi maupun kerbau masih sepi atau menurun jika dibanding dengan penjualan tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, kemungkinan akibat dari adanya pandemi Covid-19. “Pembeli agak menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. Mudah-mudahan jelang Hari Raya Kurban nanti meningkat,” tutur Supian.

Dihubungi di tempat yang sama, Kasubag UPTD Pasar Hewan Dang Amal Muztaba mengatakan, pasar ini buka setiap hari Senin dari jam 5 pagi hingga jam 2 siang. Pasar tersebut katanya, menjadi salah satu pasar yang didatangi penjual dan pembeli dari berbagai daerah di Purwakarta dan Jawa Barat.
“Pedagang kebanyakan sih dari wilayah Purwakarta, tapi ada juga yang dari wilayah Jawa Barat dan wilayah Jawa Tegah serta Jawa Timur. Namun kami tak berhenti mengingatkan para penjual dan pembeli untuk taati protokol kesehatan,” ucapnya.

Diakui Amal, pada masa pandemi, transaksi jual beli hewan kurban masih menggeliat, meski nilainya tidak sebesar saat kondisi normal sebelum wabah corona. “Mulai banyak yang beli sih, cuma gak sebanyak sebelum corona. Tadi kita sudah berkeliling untuk mengingatkan protokol kesehatan, yang lalai kita peringatkan dan diberikan teguran,” pungkasnya. (gan)

Related Articles

Back to top button