KARAWANG, RAKA – Sejak tahun 2016 lalu, 3.998 masyarakat Kabupaten Karawang telah mendaftar untuk mengikuti pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja Dinas Ketangakerjaan dan Transmigrasi Karawang.
Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 734 masyarakat menjadi 4.732. Tahun berikutnya jumlah terus meningkat di angka 5.399. Seluruh pendaftaran selama 3 tahun berturut-turut dilakukan secara offline. “Alhamdulillah sejak tahun 2016 masyarakat sudah sadar untuk mendaftarkan diri ikut pelatihan kerja sebagai bekal di dunia kerja,” ujar Adi Kusumah, kepala BLK Kabupaten Karawang, pada Selasa (20/12).
Ia melanjutkan sistem pendaftaran mulai dibagi menjadi dua sejak tahun 2019 lalu. Berdasarkan data untuk jumlah pendaftar secar offline di tahun tersebut ada 6182. Jumlah ini berbeda jauh dengan sistem pendaftaran secara online yang hanya sebanyak 2005. Total keseluruhan di tahun tersebut sebanyak 8.187 masyarakat. “Awal mula ada sistem daftar online peminatnya masih sedikit dibandingkan dengan offline,” tambahnya.
Berbanding terbalik pada tahun 2020 pendaftar online justru yang meningkat menjadi 5.725 masyarakat dibandingkan dengan offline yang sebesar 2.375. Hal tersebut karena adanya masa Covid-19 yang mengakibatkan masyarakat tidak dapat beraktivitas di luar ruangan. “Sejak covid justru peminat sistem online semakin naik drastis menyentuh angka 5.000 an,” imbuhnya.
Data tahun 2021 untuk offline sebanyak 3.577 dan online sebesar 5.364. Data ini terus bertambah untuk online di tahun 2022 sekarang yang berjumlah 6711 dan offline sebanyak 2.644. Ia mengaku pemberian pelatihan terkendala pada beberapa sarana dan prasarana yang mengalami kerusakan. Salah satu yang telah rusak yang 4 buah mesin pelatihan. Total mesin yang dimiliki sebanyak 8 buah. “Jujur saja ini selama ini kita kendalanya itu di sarana dan prasarana, mesin aja sekarang yang sudah rusak ada 4. Jadinya kan kita tidak total dalam memberikan pelatihan,” tutupnya. (nad)
