PURWAKARTA

Pemkab Anggap Wajar Kenaikan Harga Sembako

PURWAKARTA, RAKA – Sejumlah harga pokok di pasar tradisional Purwakarta mengalami kenaikan menjelang Ramadan 1445 H. Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Purwakarta sebut hal ini masih dalam taraf yang wajar.

Plt Kepala DKUPP Kabupaten Purwakarta Eka Sugriyana mengatakan, saat ini  memang telah terpantau kenaikan harga untuk sejumlah bahan pokok. Selain beras, bahan pokok lainnya juga mulai merangkak naik. “Hasil pendataan di lapangan, sejak beberapa hari ini memang terjadi kenaikan harga barang pokok. Terutama dari komoditi perkebunan dan pertanian,” ucapnya kepada Radar Karawang, Rabu (28/2).
Kata Eka, selain beras dan telur kenaikan harga pada beberapa komoditas lainnya masih relatif terjangkau. “Komoditas hasil perkebunan dan pertanian yang mengalami kenaikan diantaranya yaitu bawang merah, yang tadinya 28 ribu per kilogramnya sekarang menjadi 30 ribu per kilogramnya, ada juga cabai rawit, yang sebelumnya 68 ribu kini menjadi 70 ribu per kilogramnya. Kemudian ada juga komoditas lainnya seperti cabai merah kriting dan kacang kedelai,” jelasnya.
Eka mengungkapkan, berbagai komoditas tersebut ada yang masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan ada juga yang sudah melebihi. “Untuk bawang merah HET nya 41.500 jadi masih di bawah harganya, untuk cabai rawit dan cabai merah kriting harganya sudah di atas HET, yakni 57 ribu untuk cabai rawit dan 37 ribu untuk cabai merah kriting, sedangkan harganya sekarang 75 ribu per kilogramnya,” ungkapnya.
Eka menuturkan, selain komoditas perkebunan dan pertanian, kini kenaikan juga terjadi pada komoditas hasil peternakan. “Daging ayam naik, yang tadinya 34 ribu kini menjadi 35 ribu per kilogramnya. Telur juga naik, dari awalnya 30 ribu menjadi 32 ribu per kilogram, kemudian kalau untuk daging sapi masih tetap, harganya 130 ribu per kilogramnya,” tuturnya.
Ia juga menambahkan, harga-harga barang pokok ini, merupakan yang pantauan di Pasar Leuwi Panjang dan kenaikan harga ini memang umum terjadi menjelang bulan puasa. “Kenaikan ini terjadi karena kebutuhan konsumen juga mulai meningkat. Meski begitu, kenaikan harga ini masih bisa dikatakan wajar. Kami juga sampai saat ini masih terus memantai mengenai harga-harga ini,” pungkasnya. (cr)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button