Pemkab Perlu Buat Aturan Warnet
KARAWANG, RAKA – Perkembangan teknologi seperti internet memang baik apabila dimanfaatkan dengan benar. Seperti untuk mencari informasi tentang ilmu pengetahuan atau untuk bersosialisasi. Namun, jika digunakan dengan cara yang tidak baik semisal menonton film porno pasti berdampak buruk.
Persoalan ini harus ditanggapi serius oleh Pemerintah Kabupaten Karawang. Karena sudah menjadi rahasia umum, jika gambar hingga film porno mudah diakses di dunia maya. Salah satu penyedia jaringan internet yaitu warung internet, harus diberi aturan agar bisa membatasi konten maupun jam operasional.
Berdasarkan penelusuran Radar Karawang di tiga warung internet di sepanjang Jalan Ahmad Yani hingga wilayah Tanjungpura, terlihat anak-anak remaja asyik berselancar di dunia maya. Namun, tidak ada proteksi situs film porno. Akibatnya, anak-anak begitu mudah menonton atau melihat gambar berbau pornografi. Saat ditanya kepada pengelola warnet di wilayah Tanjungpura, pria berambut pendek itu tidak bisa berkomentar banyak. “Nanti saja ke pemilik warnetnya,” ujarnya.
Begitu juga dengan warnet yang berada tidak jauh dengan Lapang Karangpawitan. Di sana pengguna memiliki ruang privasi karena tersekat-sekat. Saat diketik tulisan se**, atau bu***, maka gambar-gambar dewasa terlihat jelas.
Beberapa pelajar yang berhasil diwawancara juga mengaku sering melihat gambar bahkan film porno di warnet atau handphone. “Sukanya yang Jepang gitu. Seksi,” ungkap AD (16) siswa SMA negeri di Karawang kota.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Karawang Abdul Azis yang diwakili sekretarisnya Amid Mulyana mengatakan, ada banyak pemicu terjadinya pencabulan. Diantaranya media sosial dan film porno. “Setelah nonton film dewasa bersama-sama, terangsang, jadi teman sebayanya menggauli,” ungkap Amid.
Menurut Ketua Asosiasi Warung Internet Indonesia Judith MS, pemerintah harus segera membuat peraturan mengenai usaha warnet. Dengan adanya aturan dan sanksi yang jelas, maka pengusaha warnet wajib memblokir situs-situs yang mengandung pronografi. Bahkan kalau perlu melarang pelajar masuk ke warnet pada jam-jam tertentu. “Tidak mudah untuk menertibkan warnet-warnet agar mau memblokir situs-situs porno. Sebab, hingga kini belum ada aturan resmi dari pemerintah,” ungkapnya. (apk/psn)