Uncategorized

Pemkab Sudah MoU Pasar Dengklok

RENGASDENGKLOK, RAKA – Pasar Rengasdengklok yang sudah kumuh, selangkah lagi diremajakan. Saat peletakan batu pertama pembangunan pasar Cilamaya, Rabu (27/2) lalu, bupati menyentil peremajaan pasar dan meminta diurus Perjanjian Kerjasamanya (PKS) dengan pengembang hasil tender.

Usut punya usut, pasar yang selalu disoal kemacetan dan tumpukan sampah ini, disebut-sebut sudah menjalin Memorandum of Understanding (MoU) dengan pengembang bernama PT Visi Indonesia Mandiri asal Jakarta. “Setelah Cilamaya, saya tidak mau tahu sebentar lagi harus segera terbit PKS Pasar Rengasdengklok, kemudian disusul Cikampek, Jatisari dan pasar beras Johar,” Kata Cellica, sentil Kepala Disperindag Karawang, Widjojo beberapa baru-baru ini.

Bupati menambahkan, proses PKS sedang dilakukan. Masyarakat dimintanya untuk sabar, karena ia pastikan semua prosesnya akan selesai tahun 2020 mendatang. “Kan lagi PKS, sabar saja, tanya ke Disperindag, tahun 2020 selesai,” singkatnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kasie Kerjasama dan Pengembangan Pasar Disperindag Karawang Burhanudin, menepis anggapan kalau PKS Pasar Rengasdengklok antara Pemkab dengan Pengembang sudah terbit. Sebab, yang baru ada itu hanya MoU saja. Karena, sejauh ini soal PKS masih dalam bahasan. Kemudian, penunjukan rekanan yang akan merevitalisasi pasar Rengasdengklok ini, juga ada proses tendernya. “MoU sudah ada, sementara PKS lagi dibahas, tentu saja penunjukan pengembangnya lewat proses tender, silahkan tanya bagian barang dan jasa,” tandasnya.

Kepala Disperindag Karawang, Widjojo dengan singkat menegaskan, bahwa PKS Pasar Rengasdengklok sejauh ini belum terbit. “Belum, belum terbit,” singkatnya.

Sementara itu, masyarakat mengeluhkan kondisi Pasar Rengasdengklok yang semakin hari semakin semrawut dan tidak tertata. Kalau memang pemerintah daerah serius 2020 di mulai, dirinya dengan akan sabar menunggu realisasi. “Kita tunggu saja nanti,” kata Izzet, warga Desa Rengasdengklok Selatan, Jumat (8/3).

Dirinya mempertanyakan, maksud selesai tahun 2020 itu, apakah masih di tempat yang sama atau pindah ke lahan baru yang sudah dipersiapkan. Karena, kalau masih di tempat yang sama, tidak akan ada perubahan. Macet tetap macet, sampah tetap menumpuk di mana-mana. Karenanya, ia berharap agar bupati bisa menepati janjinya. “Saya kan rumah di belakang pasar, kalau mau keluar macet, ya saya juga ikut jadi korban kemacetan. Saya berharap banyak sama bupati supaya bisa membangun kembali Pasar Dengklok ini,” pungkasnya. (rud/rok)

Related Articles

Back to top button