KARAWANG

Pemuda Desa Cintalaksana Tanam Strawberry

KEBUN STRAWBERRY: Sejumlah strawberry yang ditanam belum siap panen.

KARAWANG, RAKA – Berawal dari iseng, pemuda 22 tahun, warga Dusun Cilaksana, Desa Cintalaksana, Kecamatan Tegalwaru mampu mengembangkan kebun strawberry. Kini, usahanya semakin maju dan bisa menghasilkan uang.

Meski iseng, menanam strawberry ini tidak dilakukan sembarangan oleh Abdul Aziz Iskandar. Terlebih dahulu dia belajar menanam strawberry di Bandung untuk mendalami teknik penanaman strawberry. “Awalnya cuma ngisi waktu aja biar ada kegiatan dan karena iseng juga, terus saya tertarik akhirnya belajar ke Bandung tekniknya,” ujar Abdul Aziz Iskandar, pemilik perkebunan strawberry, Selasa (3/8).

Ia dapat memanen strawberry setiap hari. Proses penanaman strawberry bukan berasal dari biji melainkan dari sulur. Jarak waktu yang dibutuhkan saat pertama kali penanaman hingga panen selama dua bulan. Kemudian setelah dua bulan maka panen dapat dilakukan setiap hari. “Pertama kali gak bisa panen setiap hari, setelah sulur ditanam paling gak nunggu waktu dua bulan baru bisa panen pertama kali,” tambahnya.

Lokasi perkebunan tersebut berada di tengah sawah milik keluarga. Masyarakat tidak dapat menggunakan motor untuk ke perkebunan. Hal tersebut karena melewati pematang sawah. Motor hanya masuk hingga awal persawahan. “Ke sini gak bisa pakai motor soalnya akses jalannya kan kecil,” ungkapnya.

Abdul menambahkan, ia akan terus mengembangkan perkebunan tersebut menjadi tempat wisata. Selain itu ia akan melakukan penanaman buah melon dalam satu lahan yang sama. “Ke depannya saya mau jadiin tempat wisata gitu kayak yang ada di Bandung, tapi pelan-pelan sambil saya juga terus belajar,” tambahnya.

Ia menjual strawberry dengan harga dua hingga tiga ribu untuk enam isi buah. Penjualan saat ini hanya dilakukan di sekitar tempat tinggal saja. “Per satu tempat itu kan isinya enam saya jual ya dua sampai tiga ribu aja teh,” pungkasnya. (nad)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button