Pemuda Karangjaya Dilatih Digitalisasi Desa
KARAWANG, RAKA – Sebelum dilakukan peresmian Desa Wisata Kreatif di Desa Karangjaya, Dinas Koperasi dan UKM Karawang memberikan pelatihan digitalisasi kepada pemuda desa tersebut.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Karawang, Dindin Rachmadhy menyampaikan pelatihan itu bertujuan sebagai media untuk dapat melakukan promosi tentang kegiatan yang terdapat di desa mulai dari infrastruktur hingga kearifan lokal. Kegiatan ini pun tidak lepas dari kerjasama bersama dengan dinas pariwisata dan kebudayaan Karawang. “Kegiatan pelatihan digital branding melalui aktivitas penciptaan wirausaha baru. Di sana ada Dewika berarti di sana ada potensi, salah satunya memang cara untuk wisata yang ada di kita itu tidak apa adanya. Selanjutnya mungkin ada media yang harus mempromosikan, dalam promosi itu ada kegiatan baik itu bersifat infrastruktur atau kearifan lokal. Saya melihat tadi di sana ada ngadodol, Jaipong. Kita berkolaborasi dengan dinas pariwisata,” ujarnya, Senin (27/5).
Ia menjelaskan, pelatihan yang diberikan bukan untuk pelaku UMKM, namun berupa cara pembuatan konten yang bagus dan benar bagi generasi muda. Dalam pelatihan itu diberikan bantuan buku serta alat untuk membuat konten. Pelatihan ini akan berlangsung selama 2 hari, namun akan dilakukan inkubasi selama 3 bulan. “Ekraf itu ada dua bagian, pertama kulinernya dan juga kerajinan. Salah satunya cara membranding pemuda dan pemudi di sana untuk dapat membuat konten sebagus mungkin untuk bisa memasarkan Dewika tadi. Ini nanti bisa berkembang, kalau kuliner akan dikembangkan dari Ekraf. Ada tadi kita memberikan buku dan dari provider memberikan alat untuk membuat konten. Pelatihannya memang selama 2 hari tapi kita inkubasi selama 3 bulan, setelah itu kita monitoring,” jelasnya.
Ia menambahkan, berawal dari adanya laporan yang diberikan kepada pihak kecamatan, kemudian mulai melakukan posting di salah satu media sosial. Ia mengaku kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan oleh pemerintah Karawang. “Lurah di sana cukup kreatif, berawal dari laporan ke kecamatan kemudian masuk ke Facebook Karangjaya. Selanjutnya ada keinginan dari kepala desa untuk membuat tempat wisata kuliner awalnya, di sana juga ada kesenian jaipongan. Ini baru yang pertama kita coba, saya meminta juga kepada kepala desa dan pemuda pemudi di sana untuk bisa menjadi pilot project bagi desa yang lain,” tambahnya.
Ada sebanyak 20 orang yang mengikuti pelatihan tersebut. Ia menegaskan, target dari pelatihan ini berupa adanya promosi kuliner dari pelaku UMKM di desa tersebut. “Kalau target kita minimal kuliner UMKM di sana itu lebih terekpos. Di sana ada beberapa makanan yang khas seperti Rengginang, Dodol. Dalam perjalanan juga kita akan ada evaluasi. Sudah ada beberapa event untuk Muharam, jadi satu desa membuat pawai bedug terus juga kegiatan keagamaan yang lainnya. Kita meminta bahwa wisata itu bukan hanya wisata saja tetapi juga makanan dan kearifan lokal. Tadi kita bina 20 orang pemuda dan pemudi karena ini wirausaha baru, tidak mengarah ke produknya,” tutupnya. (nad)