HEADLINEKARAWANG

Pemudik Coba Kelabui Petugas

DIHENTIKAN: Petugas gabungan menghentikan kendaraan yang datang dari arah Bekasi. Pemeriksaan dokumen dilakukan untuk memastikan pengendara yang melintas bukan pemudik.

Ngaku Kerja di Karawang, Agar Lolos Penyekatan

KARAWANG, RAKA – Sesuai dengan instruksi pemerintah, tim gabungan TNI, Polri, Dishub, Satpol PP Karawang dan dinas terkait lainnya melakukan penyekatan secara total dimulai 6 Mei hingga 17 Mei mendatang.

Pada hari pertama dilakukannya penyekatan, ribuan kendaraan roda dua dan roda empat yang tengah melaksanakan perjalan mudik diperiksa oleh petugas yang berjaga di pos pengamanan Tanjungpura. Sementara ratusan kendaraan yang sedang melaksanakan perjalanan mudik terpaksa diputar balik.

Salah seorang pengendara dari Bekasi Kentung (21) mengaku, hendak ke Kosambi untuk mengambil laptop di rumah temannya. Ia berharap petugas bisa mengizinkan dirinya melintas masuk ke Karawang. Tetapi petugas tetap tidak memperbolehkan dia untuk lewat dan terpaksa diputar balik. “Paling nunggu yang dari Kosambi ke sini,” ucapnya.

Sementara pengendara lain, Deri (28) dari Bogor juga mengaku jika ia bukan merupakan pemudik melainkan warga yang mau bekerja di Karawang. Namun nampaknya petugas tidak memberikan kelonggaran karena gelagat Deri pun sangat terlihat bahwa dia mencoba mengelabui petugas. “Saya lupa di Karawang nya daerah apa,” ucapnya saat ditanya oleh polisi yang memeriksa.

Setelah dipaksa diputar balik, Deri dan satu orang temannya menepi di sebuah warung. Saat berbincang dengan Radar Karawang, ia mengakui jika memang dirinya sengaja mengaku hendak bekerja. Namun ia tetap tidak bisa berhasil melewati penjagaan dari petugas di pos pengamanan Tanjungpura. Dia merupakan pemudik dari Bogor menuju Malang. Dia juga terlihat masih berusaha mencari celah dan jalan lain agar bisa melewati penjagaan dari petugas. “Tunggu celah aja. Nanti coba lawan arus dulu terus balik ke sini langsung belok kanan,” ungkapnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Karawang Arief Bijaksana mengatakan, sejak pukul 00.00 WIB petugas gabungan telah melakukan penyekatan secara total dan akan dilaksanakan selama 24 jam sampai 17 Mei mendatang. Semua kendaraan pemudik yang didominasi oleh roda dua ini diperiksa lalu kemudian diputar balik. “Terutama kendaraan-kendaraan yang berplat nomor luar Karawang, seperti kendaraan Jakarta atau daerah Jawa kita periksa lalu putar balik,” kata Arief, kepada Radar Karawang, Senin (6/5).

Dikatakan Arief, kepadatan kendaraan yang melaksanakan aktivitas mudik sudah terjadi sejak beberapa jam sebelum penyekatan dimulai. Namun sesuai dengan ketentuan dari pemerintah, pihaknya bersama tim gabungan baru mulai melaksanakan penyekatan setelah waktu menujukan pukul 00.00 tanggal 6 Mei 2021. “Sebelum jam 00 juga sudah banyak pemudik yang melintas. Namun kemarin itu sifatnya pengetatan,” katanya.

Setelah dimulainya penyekatan, semua pemudik yang diperiksa kemudian diputar balik ke daerah asal. Tetapi, lanjut Arief, ada pengecualian dan bisa diizinkan oleh petugas yaitu TNI, Polri, ASN yang menunjukan surat tugas. Selain itu, masyarakat juga bisa diizinkan apabila keperluanya untuk menjenguk keluarga sakit dan bahkan ada keluarga yang meninggal dunia. “Tapi harus dibuktikan bahwa benar ada yang sakit atau meninggal. Ada surat keterangan dari desa tujuan,” ujarnya.

Arief menambahkan, seperti bertujuan agar tidak dikenali oleh petugas sebagai pemudik, mereka yang melaksanakan mudik pada tahun ini berbeda dengan tahun-tahun lalu.
“Sekarang mah kaya yang lagi main sehari-hari pakai celana pendek, tidak bawa barang-barang. Tapi kami tetap patokannya dilihat dari plat nomor kendaraan,” ujarnya. (nce)

Related Articles

Back to top button