BERDESAKAN: Satu hari jelang Ramadan, pengunjung pasar tradisional meningkat. Sayangnya, imbauan pemerintah dalam pencegahan virus corona tidak semua diterapkan. Meski ada yang menggunakan masker, jarak antarsatu pembeli dengan lainnya rapat.
KARAWANG, RAKA – Seorang pemudik asal Bogor meninggal di samping Jalan Syeh Quro Lamaran tak jauh dari Kantor Kelurahan Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur.
Ditemukannya pria paruh baya yang telah meninggal itu membuat warga sekitar geger dan panik. Karena warga mengira jika jenazah tersebut meninggal akibat terpapar virus corona. “Kayanya serangan jantung atau over dosis. Karena dia habis minum obat. Motornya juga di samping,” kata Nizan, warga Palumbonsari, Kamis (23/4).
Nizan menceritakan, orang tersebut diketahui tergeletak di samping jalan dengan keadaan sudah meninggal dunia. Selama hampir satu jam, tak ada warga yang berani mendekati dan mengurusi jenazah orang tersebut. “Bukan orang sini. Dia mau mudik dari Jakarta ke Jawa,” ucapnya.
Warga lainnya Zeni menambahkan, setelah beberapa saat warga melaporkan kejadian tersebut ke kelurahan. “Dari (dinas) kesehatan dan polisi datang pakai baju pelindung, baru diurusin dan dibawa ke rumah sakit,” ucapnya.
Lurah Palumbonsari Maman Jayusman mengatakan, setelah mendapat laporan dari warga, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak berwenang. Dia melaporkan kembali kepada petugas kesehatan dan kepolisian. “Kita juga tidak berani mendekat. Makanya langsung hubungi polisi dan puskesmas,” katanya.
Maman juga mengatakan, pria tersebut bukan warga Palumbonsari. Melainkan warga Bogor yang sedang melaksanakan perjalanan mudik menuju Tegal. “Penyebab meninggalnya kurang tahu. Katanya karena serangan jantung,” ujarnya.
Terpisah, juru bicara tim gugus tugas percepatan penanganan penyebaran Covid-19 Karawang dr Fitra Hergyana mengatakan, pihaknya baru mendengar informasi tersebut setelah satu jam kejadian. Terkait penyebab meninggalnya pemudik tersebut, dia juga belum bisa menyimpulkan apa yang menjadi penyebab pemudik tersebut meninggal dunia. “Untuk memastikan apakah meninggal karena corona atau bukan, kan perlu pemeriksaan. Sampai sekarang saya di RSUD belum mengetahui secara pasti,” terangnya. (nce)