Penataan Cikampek Dinilai tidak Terencana
CIKAMPEK, RAKA – Sejak akhir 2018 lalu, perencanaan, penataan serta pembenahan Cikampek terus dilakukan oleh pemerintah daerah (Pemda). Mulai dari rencana pembenahan PKL, pembangunan taman, dan pembuatan trotoar di jalan yang menjadi akses masuk ke terminal. Bahkan, pada waktu itu Bupati Karawang memberikan waktu 3 bulan kepada Camat Cikampek untuk melakukan pembenahan Cikampek.
Syueb Sulaiman, Camat Cikampek menyampaikan, pihaknya sudah melakukan beberapa penataan dan pembenahan di wilayah Kecamatan Cikampek. Mulai dari pengecatan trotoar sepanjang jalan utama sampai Fly Over Cikampek. “Pengecatan sudah dilakukan dari Dawuan Barat sampai fly over,” kata Syueb, kepada Radar Karawang, Rabu (6/2).
Dikatakan Syueb, upaya untuk menata dan mempercantik Cikampek terus dilakukan. Saat ini Dinas PRKP sudah merealisasikan rencana penanaman 10 pohon likuanyaw untuk memperindah pemandangan di Fly Over Cikampek. “Pohon yang waktu itu sudah dipasang. Tinggal nanti pengerjaan taman yang di bawahnya. Di tahun 2019 selesai semua,” ujarnya.
Sementara, Deden Darmansyah, tokoh Cikampek menyampaikan, perencanaan penataan kota seharusnya tidak dilakukan secara parsial. Penataan tersebut harus secara konprehensif dan universal. “Grand design Kota Cikampek harusnya dibuat sedemikian rupa oleh ahli tata kota, termasuk bagaimana melakukan sentuhan kepada para PKL. Baik yang berada di pasar atau yang di bawah jembatan,” kata Deden.
Menurutnya, penataan Cikampek yang saat ini dilakukan oleh pemerintah daerah, terlihat sangat sporadis dan tidak direncanakan dengan maksimal. Sehingga perencanaan penataan tersebut tidak terukur. “Harusnya melibatkan ahli tata kota yang tersedia di perguruan tinggi. Jika perencanaan dilakukan secara ilmiah dan terukur, maka insya Allah dipastikan akan menjawab keraguan pihak yang merasa akan dirugikan,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Deden, penataan Cikampek tidak hanya menjadi pencitraan karena adanya gejolak keinginan elit warga Cikampek untuk mandiri menjadi kota. “Harus ikhlas dan tidak usah terburu-buru, nyantai aja tapi pasti. Toh realisasinya juga paling cepat di tri wulan ke-2 2019,” ungkapnya.
Deden juga menambahkan, rasa memiliki Cikampek harus tertanam di hati para pejabat. Walaupun bukan orang Cikampek, tapi ia berharap para pejabat bisa memperhatikan Cikampek seperti menjadi kota sendiri. “Sayangilah Cikampek seperti menjadi kota sendiri. Pembiaran Cikampek seperti sekarang, sama artinya tidak memiliki sense of belonging (rasa memiliki) terhadap Cikampek,” tambahnya. (nce)