KARAWANG,RAKA- Sebagai negara besar, Indonesia banyak memiliki warisan budaya yang mendunia, salah satunya pencak silat.
Sekretaris Komisariat Wilayah Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia, Andre Lukman mengatakan bahwa pencak silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. “Kerajaan-kerajaan besar, seperti Sriwijaya dan Majapahit disebut-sebut banyak memiliki pendekar-pendekar besar yang menguasai ilmu bela diri yang mumpuni dan dapat menghimpun prajurit-prajurit, ” katanya, kepada Radar Karawang, Sabtu (05/02)
Andre pun menambahkan bahwa menyadari pentingnya pencak silat maka pada 18 Mei 1948 dibentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). IPSI hingga kini menjadi rumah bagi perguruan silat yang ada di Tanah Air. Namun perkembangan dunia silat tentu tak semua menggembirakan, ada perguruan silat yang masih eksis tetapi ada juga yang aliran silat yang tidak berkembang. “Seperti SMI wadah pencak silat yang sekarang saya geluti ini merupakan pencak silat yang mulai berkembang, ” tambahnya.
Mantan presiden mahasiswa Unikom ini pun menuturkan, bahwa keberadaan perguruan pencak silat Satria Muda Indonesia Komisariat wilayah Karawang merupakan bagian dari upaya kita merawat tradisi pencak silat yang lambat laun sudah mulai memudar. “SMI hadir di karawang bagian dari upaya merawat warisan budaya leluhur bangsa ini, dulu kan pencak silat wajib diikuti oleh anak-anak muda kita untuk berjuang dalam merebur dan mempertahankan kemerdekaan, ” tuturnya.
Sementara itu, Pelatih Muda SMI Komisariat Wilayah Karawang, Isak mengatakan bahwa pencak silat perlu di pertahankan dan harus selalu di sosialisasi kan kepada para generasi muda agar generasi muda kita terhindar dari hal-hal negatif. “Tawuran pelajar itu kan terjadi karena mereka tidak memiliki wadah yang memang untuk menyalurkan bakatnya, sehingga memang perlu di bina dan didik di perguruan pencak silat agar tidak brutal, ” pungkasnya. (cr8)
