Karawang

655 Kasus DBD, Dua Pasien Meninggal

KARAWANG, RAKA- Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) masih terjadi di Kabupaten Karawang hingga awal tahun 2024. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) saat ini ada sebanyak 655 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Karawang Yayuk Sri Rahayu menyampaikan, 655 kasus DBD terhitung dari awal Januari hingga April 2024. Dalam data itu juga terdapat 2 anak yang meninggal dunia pada Maret. “Meninggal ada 2, usia 5 tahun dan 13 tahun. 5 tahun di daerah Purwasari dan 13 tahun di daerah Jomin. Kalau dilihat dari kronologisnya, kedua kasus tersebut, ini masuk rumah sakitnya sudah agak terlambat, sehingga meninggal di rumah sakit,” ujarnya, Rabu (24/4).
Ia mengimbau masyarakat untuk dapat memperhatikan kebersihan lingkungan. Masa kritis untuk penyakit ini akan terjadi saat hari 5 hingga 7. Yayuk menjelaskan, dari data yang terkumpul terdiri dari 141 kasus pada Januari, 124 pada Februari, 233 pada Maret dengan 2 kasus meninggal dunia dan saat bulan April ada sebanyak 157 kasus. “Apabila terlambat ditangani, maka bisa tidak tertolong. Kasus paling tinggi terjadi di Bulan Maret kemarin menembus angka 233,” tambahnya.
Penerapan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) perlu perlu dilakukan di setiap rumah. Langkah ini dapat dilakukan dengan cara menutup penampungan air, membersihkan penampungan air dan memanfaatkan serta mengubur barang bekas. Kemudian ia melanjutkan dinas kesehatan akan melakukan penyelidikan epidemiologi. Penyelidikan akan dilaksanakan di 37 lokus. “Intinya pemberantasan sarang nyamuk ini yang kami utamakan, dengan menerapkan PSN 3M plus dibarengi gerakan 1 rumah 1 jumantik. Pada Minggu ini hari Jum’at, insya Allah akan ada gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk. Penyelidikan epidemiologi (PE) itu kami akan survei dan lihat apakah diradius 100 meter dari lokus kasus positif itu ada kasus yang sama, adakah jentik nyamuk. Ketika (PE) nya positif maka dilakukan fogging untuk memberantas nyamuk-nyamuk dewasa,” tutupnya. (nad)

Related Articles

Back to top button