Pencuri Motor Gentayangan di Pasirawi
LOKASI PENCURIAN: Pengendara motor melintasi Masjid Al Falah, Desa Pasirawi, Kecamatan Rawamerta, yang pernah disatroni pencuri motor, belum lama ini. Tercatat sudah empat kali motor hilang di desa tersebut.
Sukses Beraksi Empat Kali
RAWAMERTA, RAKA – Belakangan ini warga Desa Pasirawi, Kecamatan Rawamerta, digegerkan dengan kasus pencurian kendaraan roda dua. Aksi bejat pencurian motor (curanmor) bukan hanya dilakukan malam hari, para pelaku kerap beroperasi siang hari.
Ahmad Suratin (67) warga Dusun Krajan, Desa Pasirawi, mengatakan, belum genap satu tahun ini kendaraan roda dua milik dokter di salah satu klinik Desa Pasirawi, raib digondol maling. Aksi nekat tersebut dilakukan siang hari sekitar pukul 14:00 WIB. Bahkan, kurang lebih satu tahun, Suratin pun turut menjadi korban pencurian sepeda motor Beat saat tengah beristirahat di rumahnya. Dia menduga pelaku curanmor nekad mencongkel jendela rumahnya dan beroperasi antara pukul 01.00 WIB sampai 04.00 WIB. “Saya bangun jam 12 (malam) motor masih ada, kemudian saya bangun lagi jam empat Subuh motor itu sudah tidak ada,” jelasnya kepada Radar Karawang, Minggu (17/11).
Setelah kejadian, lanjut Suratin, dirinya langsung melaporkan ke pihak berwajib. Pasalnya motor yang dicuri masih dalam angsuran. Dia berharap selain warga untuk lebih waspada, aparat desa harus meningkatkan keamanan dan kenyamanan di lingkungan setempat, agar warga tidak diresahkan dengan persoalan curanmor yang kian merajalela. “Seharusnya memang siskamling harus lebih aktif kembali. Sementara selama ini (siskamling) hanya kumpul di desa saja,” katanya.
Belum lama ini, Kamis (14/11), Hawiyudin warga Dusun Krajan, Desa Pasirawi, yang juga Sekretaris DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) Masjid Al Falah Desa Pasirawi, kehilangan motornya saat terparkir di depan masjid. Kata dia, pencuri motor beraksi saat dirinya tengah melaksanakan salat berjamaah Isya. Pihaknya mengaku biasanya tidak membawa motor ke masjid, karena lokasi rumahnya tidak jauh dari masjid. “Kebetulan waktu itu saya habis silaturahmi, kemudian tidak sempat menaruh motor di rumah, soalnya saya khawatir masbuk (terlambat salat berjamaah),” katanya.
Sampai saat ini pelaku teror pencurian motor di Desa Pasirawi belum terungkap, lanjut Hawiyudin, dari kejadian curanmor di sekitar masjid, dirinya berencana akan memasang CCTV di sekitar masjid. Pasalnya sejak peristiwa itu, tidak ada jamaah yang berani membawa motor ke masjid. “Biasanya ada dua orang jamaah warga sini yang membawa motor, soalnya rumahnya lumayan jauh dari masjid,” ujarnya.
Erum, warga Desa Pasirawi mengatakan, sudah banyak korban pencurian motor di Desa Pasirawi, termasuk tukang bakso. “Makanya sekarang kalau ada orang tidak dikenal harus lebih hati-hati,” katanya.
Kepala Desa Pasirawi Johansah mengatakan, pencurian motor bukan hanya di desanya saja, melainkan di desa sebelah juga kerap terjadi. Pihaknya meminta semua warga harus lebih hati-hati, karena selain ada pihak kemananan dari desa, juga warga musti turut berperan menjaga keamanan lingkungan sekitar. “Kalau di sini tidak ada jadwal siskamling, tapi setiap hari pasti ada siskamling di setiap dusun,” pungkasnya. (mra)