Pendam Keinginan jadi Pebalap Motor
Kosim Kusnadi Amin
RENGASDENGKLOK, RAKA – Biasanya anak-anak memiliki cita-cita ingin menjadi tentara, pengusaha, dokter, polisi, guru ataupun yang lainnya, apalagi sekelas pelajar. Namun ada juga sejak duduk di bangku SMP yang memiliki cita-cita menjadi pembalap motor, meski resikonya besar.
Kosim Kusnadi Amin (18), warga Warudoyong, Desa Rengasdengklok Selatan, sejak duduk di bangku SMP dia sudah memiliki keinginan untuk menjadi pebalap motor nasional. Keinginan itu muncul setelah Kosim sering menonton MotoGP di televisi, dan juga sempat melihat langsung balap motor liar di jalanan, bahkan dia sempat menjadi pelaku balap liar dan sempat beberapa kali jatuh dari motor. “Sekarang saya udah tidak lagi ikut-ikutan balap liar, soalnya sudah bosan,” jelasnya, kepada Radar Karawang.
Meski tak lagi terlibat dalam dunia balap liar, Kosim masih menyimpan harapan menjadi pebalap motor, hanya saja terbentur ekonomi sehingga keinganan itu hanya terpendam di hati. “Sampai sekarang saya masih ingin jadi pebalap motor nasional, tapi tidak ada wadahnya,” kata Kosim.
Kosim menyadari, menjadi pebalap motor memiliki risiko yang tinggi, sehingga harus memiliki keberanian yang besar. Tapi, menurut Kosim, risiko itu merupakan hal yang wajar bagi siapapun bukan hanya untuk pembalap motor, bahkan dia ingin merasakan kecepatan yang maksimal suatu saat nanti jika menjadi pembalap. “Saya gak takut jatuh di motor, dan gak kepikiran sampai jatuh dari motor gitu,” pungkasnya. (mra)